Quantcast
Channel: Seri Bahasa
Viewing all articles
Browse latest Browse all 96

Pantun Pujuk Rayu

$
0
0
Arak-arak kelapa puan,
Tidak puan kelapa bali;
Harap-harap kepada tuan,
Tidak tuan siapa lagi.

Dari mana punai melayang,
Dari sawah turun ke kali;
Dari mana datangnya sayang,
Dari mata turun ke hati.

Air yang dalam bertambah dalam,
Hujan dahulu belumlah teduh;
Hati yang dendam bertambah dendam,
Dendam dahulu belumlah sembuh.

Kalau ada kuda di Aceh,
Buah pauh di pohon putat;
Kalau sungguh adinda kasih,
Rumah yang jauh ku rasa dekat.

Anak kijang di dalam hutan,
Mati dimakan serigala;
Bila terpandang wajahmu puan,
Hancur hati bagai nak gila.

Harimau putih di satu simpang,
Mati dipanah Raja Roka;
Putih kuning kekasih abang,
Hati yang mana tidak suka.

Pak Malau pergi ke Daik,
Tanam terombong di bawah batang;
Bila teringat budi yang baik;
Tidak diseru abang datang.

Anak batak menebang lontar,
Hendak mengarang salasilah dulu;
Pagar teratak tumbang sebentar,
Hendak mengintai kekasih lalu.

Selikur hari rejang hantu,
Hantu berguling duduk bersila;
Tuang emas sepuluh mutu,
Makin kupandang makin gila.

Anjing Belanda di dalam kubu,
Hendak menghambat rusa sekawan;
Mari adinda kita bertemu,
Hendak bergurau denganmu tuan.

Dari Rembang ke Bayuwangi,
Pakai baju sutera kerawang;
Tuan kembang asalnya wangi,
Sampai layu tidak kubuang.

Ular naga cintamani,
Mari ditoreh tujuh culanya;
Tuan laksana serbat dani,
Tujuh tahun rasa manisnya.

Trengganu berkota papan,
Tempat diam tuan puteri;
Adinda umpama kain kapan,
Hancur tidak berganti lagi.

Viewing all articles
Browse latest Browse all 96