Quantcast
Channel: Seri Bahasa
Viewing all articles
Browse latest Browse all 96

Peribahasa Yang Bermula Dengan Huruf "S"

$
0
0

Peribahasa Yang Bermula Dengan Huruf "S"


1. Sabar penghilang penat, tekun pembawa dekat.
Maknanya: Orang yang sabar akan berhasil usahanya.

2. Sabung selepas hari petang, tak dapat menuntut balas lagi.
Maknanya: Untung-untungan; berserah kepada nasib.

3. Sakit kepala panjang rambut, patah selera banyak makan.
Maknanya: Orang yang pada lahirnya tidak suka, tetapi hatinya suka sekali.

4. Sakit pandan tidak tahukan duri, sakitnya badan tidak tahukan diri.
Maknanya: Orang yang tidak tahu akan dirinya sendiri.

5. Sakit perut, baru tahu di liang lantai.
Maknanya: Sesudah mendapat kesusahan baru ingat apa yang perlu.

6. Sakit sama mengaduh, luka sama menyiuk.
Maknanya: Sama-sama ikut bertanggungjawab.

7. Salah bunuh memberi balas, salah cencang memberi pampas.
Maknanya: Segala perbuatan jahat harus mendapat hukuman yang setimpal.

8. Salah cencang memberi pampas, salah bunuh membangun.
Maknanya: Segala perbuatan jahat harus mendapat hukuman yang setimpal.

9. Salah cotok melantingkan.
Maknanya: Tiap-tiap pekerjaan hendaklah dilakukan dengan sewajarnya, yang salah hendaklah dibetulkan.

10. Salah cotok terkudung paruh, salah telan belah perut.
Maknanya: Melakukan pekerjaan yang salah tak dapat tiada akan menerima akibatnya.

11. Salah gelogok hulu malang, pandai bertenggang hulu baik (salah gelogok - kerja terburu-buru; bertenggang - mengira-ngira; memikirkan).
Maknanya: Kalau kurang hati-hati dalam sesuatu pekerjaan, mungkin mencelakakan diri. Tetapi kalau pandai dan hati-hati, biar sulit sekalipun akan diperoleh faedahnya.

12. Salah makan memuntahkan, salah tarik mengembalikan, salah langkah surut kembali.
Maknanya: Jika salah dalam sesuatu pekerjaan hendaklah segera diperbaiki kesalahan itu.

13. Salangkan (sedangkan) bah kapar tak hanyut, inikan pula kemarau panjang.
Maknanya: Sedangkan waktu muda sudah malas, apatah lagi waktu tua; sedangkan waktu makmur tidak senang, apalagi waktu susah. Salang.

14. Salangkan lidah lagi tergigit oleh gigi.
Maknanya: Suami isteri, kaum keluarga, sahabat handai, ada kalanya berselisih juga.

15. Salangkan tak hujan becak, inikan pula hujan.
Maknanya: Sedangkan tidak melakukan kejahatan telah dituduh, apatah pula kalau benar-benar melakukannya.

16. Salin (sesalin) tak tumpah.
Maknanya: Dua orang yang serupa benar.

17. Sama juga kain basahan sehelai, timah sesuku, kalau tak timah pergi terasa mendapat.
Maknanya: Benda yang tiada berharga tiada berapa diendahkan orang, kecuali oleh orang yang benar-benar berkehendakkan benda itu.

18. Sama lebur sama binasa.
Maknanya: Seia-sekata.

19. Sama menjulur sama menjalar, lain belut lain ular.
Maknanya: Dua orang yang sama rupa dan perjalanannya tetapi budi pekertinya berlainan.

20. Sama naik bak gelombang, sama turun bak kapecong (kapecong - buah pucung, kepayang).
Maknanya: Dua kejadian yang sama keadaannya.

21. Sama seperahu.
Maknanya: Orang yang sama-sama terlibat dalam suatu hal yang membimbangkan, jika berlaku sesuatu kesusahan maka kesemuanya menanggung akibat.

22. Sama turun dengan malim.
Maknanya: Perempuan yang baru saja kahwin, sudah diceraikan oleh suaminya.

23. Sambang penuh jala terletak, laut kering ikan mengempas (sambang - keruntung ikan).
Maknanya: Usaha yang berhasil dengan baik sekali.

24. Sambil berdendang, biduk hilir.
Maknanya: Sekali melakukan pekerjaan dua tiga maksud tercapai.

25. Sambil berdiang, nasi masak.
Maknanya: Sekali melakukan pekerjaan dua tiga maksud tercapai.

26. Sambil menyelam minum air.
Maknanya: Sekali melakukan pekerjaan dua tiga maksud tercapai.

27. Sambil menyeruduk ( menyuruk) galas lalu.
Maknanya: Sambil bersenang-senang, tetapi tujuan tak dilupakan.

28. Samir tak habis, kajang pula (samir - daun nipah yang dikeringkan dipakai untuk menutup muatan: kajang - sebangsa tikar).
Maknanya: Hutang yang dulu belum dibayar, sudah berhutang lagi.

29. Sampah itu di tepi juga.
Maknanya: Orang yang hina (miskin) sering kali tidak diendahkan orang.

30. Sampah jangan ditendang disepak.
Maknanya: Orang-orang yang miskin jangan dihinakan.

31. Sampai bersalam, pulang berterajang.
Maknanya: Masuk ke negeri orang dengan nama yang baik, tetapi pulang dengan nama yang jahat.

32. Sampan ada pengayuh tidak.
Maknanya: Hendak melakukan sesuatu, tetapi tidak lengkap alat syaratnya.

33. Samun sakal berdarah tangan (samun sakal - merampas dan menganiaya).
Maknanya: Sesuatu perkara yang akan diperiksa hendaklah ada buktinya.

34. Sangkar emas, tenggeran suasa.
Maknanya: Lelaki yang menanti isterinya dengan rumah yang bagus serta cukup alat perkakasnya.

35. Santan dibalas dengan tuba.
Maknanya: Kebaikan dibalas dengan kejahatan.

36. Santan ke pasu, ampas pun ke tanah.
Maknanya: Sesudah tak berguna lalu dibuang.

37. Santan masuk ke pasu, ampasnya tumpah ke tanah.
Maknanya: Sesudah tak berguna lalu dibuang.

38. Sapu tangan menali ayam.
Maknanya: Kemiskinan yang amat sangat.

39. Sarang tabuhan jangan dijolok.
Maknanya: Jangan sengaja mencari kesusahan.

40. Sarang unam dimasuki ketam, menjadi umang-umang (unam - sejenis siput).
Maknanya: Menyamarkan diri kerana sesuatu muslihat; orang yang suka menggunakan hak milik orang lain.

41. Sarap sehelai dituilkan, batu sebuah digulingkan
(tuil - buang).
Maknanya: Menyelidiki dan memeriksa sesuatu dengan teliti.

42 . Sariat palu memalu, hakikat balas membalas.
Maknanya: Kebaikan hendaklah dibalas dengan kebaikan. sariat (syari'at) = aturan agama, di sini dimaksudkan kepada perbuatan; hakikat - kebenaran, yang sebenarnya jadi pendorong perbuatan.

43. Satu ditetak, sepuluh rebah.
Maknanya: Seorang yang dikata-katai sekalian yang mendengar ikut merasa.

44. Satu dijentik, sepuluh rebah.
Maknanya: Seorang yang dikata-katai sekalian yang mendengar ikut merasa.

45. Satu hadap bagai kukuran.
Maknanya: Orang yang hanya pandai mengerjakan satu pekerjaan saja.

46. Satu juga gendang berbunyi.
Maknanya: Selalu sama saja.

47. Satu nyawa dua badan.
Maknanya: Sangat karib.

48. Satu pintu kalau tertutup, sepuluh pintu lagi terbuka.
Maknanya: Sesuatu perkara yang tak dapat dirahsiakan lagi; berbagai-bagai macam jalan dan usaha mencari rezeki.

49. Satu sangkar dua burung.
Maknanya: Dua orang perempuan yang menyukai seorang lelaki.

50. Sauk (menyauk) air mandikan diri.
Maknanya: Hidup dengan usaha sendiri tanpa meminta pertolongan orang lain.

51. Sawah berpermatang (berpiring), ladang berbintalak (bintalak - batas sebuah ladang dengan ladang yang lain).
Maknanya: Segala apa pun harus ada batasnya.

52. Sawah luas tahan tua, rumah gedang tahan tonggak.
Maknanya: Orang yang meminjam wang, wajib ada orang yang menjaminnya.

53. Saya getah daun, dia getah batang.
Maknanya: Saya anak saudara, dia anak kandung, lebihlah dia daripada saya.

54. Sayang anak badak tampung, cucu konon badak raya.
Maknanya: Orang yang mengaku dirinya keturunan baik-baik.

55. Sayang buah kepayang, dimakan mabuk dibuang sayang.
Maknanya: Keadaan yang serba salah dalam menghadapi kekasih atau isteri yang curang.

56. Sayang bunga layu di pohon.
Maknanya: Gadis yang tidak bersuami sampai tua.

57. Sayang di anak dilecuti, sayang di negeri ditinggalkan.
Maknanya: Sayangkan anak dimarahi, sayangkan negeri, pergi merantau ke negeri lain.

58. Sayang garam sececah, busuk kerbau seekor.
Maknanya: Kerana takut rugi sedikit, akhirnya jadi rugi banyak.

59. Sayang rugi membeli tali timba, air setitik tak dapat.
Maknanya: Kerana takut rugi pekerjaan tidak jadi atau keuntungan tidak dapat.

60. Sayangkan kain, buangkan baju; sayangkan lain, buangkan aku.
Maknanya: Isteri yang mencari kekasih lain.

61. Sayangkan titik, tak sayangkan tumpah.
Maknanya: Si bodoh yang kikir takut akan rugi yang sedikit, tetapi tidak kira akan rugi yang banyak.

62. Sayap singkat, terbang hendak jauh (tinggi).
Maknanya: Hendak membuat sesuatu pekerjaan yang melebihi kekuasaannya.

63. Sealak-alak beras akan penyaram (sealak-alak - secukupnya; penyaram - semacam kuih).
Maknanya: Anggaran belanja yang secukup-cukupnya.

64. Sebab bahasa menunjukkan bangsa.
Maknanya: Budi bahasa yang halus menunjukkan bangsa yang baik.

65. Sebab berkelahi dengan perigi, akhirnya mati dahaga.
Maknanya: Kerana melawan perintah (menentang) orang yang berkuasa akhirnya mendapat kesusahan.

66. Sebab buah dikenal pohonnya.
Maknanya: Daripada kelakuan (perkataan) dapat dikenal asal usulnya.

67. Sebab budi boleh kedapatan.
Maknanya: Tingkah laku juga yang menyebabkan seseorang itu binasa.

68. Sebab kasih akan bunga setangkai, dibuang bunga seceper.
Maknanya: Kerana sayang pada seorang saja, disia-siakan keluarga yang banyak.

69. Sebab mulut leher terjerat.
Maknanya: Kecelakaan yang timbul kerana percakapan.

70. Sebab mutiara sebiji, lautan yang dalam diselam orang.
Maknanya: Orang yang berilmu itu biar di manapun ia tinggal tetap dicari orang.

71. Sebab nila setitik, rosak susu (santan) sebelanga.
Maknanya: Kerana kejahatan yang sedikit, semua kebaikan menjadi rosak.

72. Sebab pulut santan binasa, sebab mulut badan binasa.
Maknanya: Percakapan yang kasar kerap kali mencelakakan diri sendiri.

73. Sebagai anak-anai bubus (bubus - keluar banyak bersama-sama).
Maknanya: Keluar beramai-ramai, berduyun-duyun.

74. Sebagai asam dengan garam.
Maknanya: Sepadan benar; akan bertemu juga akhirnya, (tentang lelaki dan perempuan yang memang jodohnya).

75. Sebagai aur dengan tebing.
Maknanya: Suami isteri yang sangat berkasih-kasihan; persahabatan yang sangat karib.

76. Sebagai ayam diasak malam.
Maknanya: Tidak ada daya upaya lagi.

77. Sebagai banteng ketaton (ketaton - kena luka (bahasa Jawa).
Maknanya: Mengamuk dengan membabi-buta.

78. Sebagai bisul hampir memecah.
Maknanya: Menghadapi kesulitan yang hampir dapat diatasi.

79 . Sebagai bujang baru (jolong) berkeris.
Maknanya: Sangat sombong.

80. Sebagai bumi dengan langit.
Maknanya: Sangat jauh bezanya.

81. Sebagai cendawan dibasuh (disesah).
Maknanya: Pucat lesi.

82. Sebagai di kayangan.
Maknanya: Merasa senang pada suatu tempat yang indah.

83. Sebagai di rumah induk bako (bako - sekalian keluarga daripada pihak bapa).
Maknanya: Merasa aman dan tenteram.

84. Sebagai durian, pangsa menunjukkan bangsa.
Maknanya: Daripada kelakuan (perkataan) dapat dikenal asal usulnya.

85. Sebagai garam dengan asam.
Maknanya: Sepadan benar; akan bertemu juga akhirnya, (tentang lelaki dan perempuan yang memang jodohnya).

86. Sebagai kapal patah kemudi.
Maknanya: Hilang pedoman.

87. Sebagai kepiting batu.
Maknanya: Sangat berhati-hati mengeluarkan wang.

88. Sebagai kera dapat canggung.
Maknanya: Merapatkan dirinya kepada orang yang telah menolongnya.

89. Sebagai kera mendapat pisang.
Maknanya: Sangat gembira.

90. Sebagai kucing di atas tembok.
Maknanya: Orang yang menjaga dua pekerjaan; orang yang cermat dalam gerak-gerinya.

91. Sebagai kunyit dengan kapur.
Maknanya: Mudah dan lekas mesra.

92. Sebagai langau di ekor gajah.
Maknanya: Selalu mengekor (menurut, mengikut-ikut) orang yang berkuasa.

93. Sebagaimana tangan di lenggang, ke ketiak juga lekatnya.
Maknanya: Selalu kembali ke tempat asalnya.

94. Sebagai minyak dengan air.
Maknanya: Tak akan dapat bersatu (kerana bermusuhan dan sebagainya).

95. Sebagai orang mabuk gadung.
Maknanya: Pucat lesi.

96. Sebagai orang mencacak tonggak saja (mencacak - berdiri tegak lurus).
Maknanya: Masing-masing diam tidak berkata-kata.

97. Sebagai petai sisa pengait.
Maknanya: Tak berguna sedikit juga.

98. Sebagai pimping di lereng bukit.
Maknanya: Pendirian yang tidak tetap.

99. Sebagai sadur menimbulkan senam.
Maknanya: Telah kelihatan keadaan yang sebenarnya, yang disembunyi-sembunyikan.

100. Sebagai sebiji sesawi dalam rumput.
Maknanya: Tidak dikenal kerana kemiskinan.

101. Sebagai si bisu berasian (bermimpi), terasa ada terkatakan tidak.
Maknanya: Tak dapat mengatakan meskipun tahu atau mengerti.

102. Sebagai tali berlembar empat, sebagai tungku sejerangan.
Maknanya: Suatu perkara yang sudah sempurna hasilnya kerana telah dirundingkan dengan baik sebelum mengerjakannya.

103. Sebagai terpijak batu hangat.
Maknanya: Sangat gelisah, tidak dapat tenang.

104. Sebanyak hutang si Jibun (Si Jibun - orang yang suka berhutang di sana sini).
Maknanya: Sangat banyak hutangnya.

105. Sebelum ajal berpantang mati.
Maknanya: Tak akan mati sebelum sampai waktunya yang ditentukan oleh Tuhan.

106. Sebelum hujan petir berpalu, kilat bersabungan.
Maknanya: Menceritakan dengan angkuh tentang sesuatu pekerjaan yang belum dikerjakan.

107. Sebelum sampai ke api, tentu bahangnya dulu terasa.
Maknanya: Sesuatu bahaya besar biasanya didului dengan tanda-tanda dan alamatnya.

108. Sebelum tercapai pantang surut.
Maknanya: Tidak mahu mundur sebelum maksud tercapai.

109. Seberapa panjang sarung, begitulah panjang matanya (sarung - sarung keris atau sarung pisau).
Maknanya: Perangai (perkataan) yang baik atau jahat menunjukkan sedikit banyaknya ilmu seseorang.

110. Seberat-berat beban, di atas kepala juga.
Maknanya: Kitalah yang menanggung nafkah keluarga sendiri, orang lain hanya sekadar melihat saja.

111. Seberat-berat beban, laba jangan ditinggalkan. Maknanya: Meskipun terpaksa mengerjakan sesuatu pekerjaan yang berat namun keuntungan jangan dilepaskan.

112. Seberat-berat kayu, terapung juga dalam air.
Maknanya: Fikiran seseorang itu biar bagaimanapun teguhnya dapat juga dihasut.

113. Sebesar-besar bumi ditampar tak kena. Maknanya: Perkara yang nampaknya saja mudah, tetapi sukar menyelesaikannya.

114. Sebesar-besar gajah di rimba, dapat juga ke tangan manusia.
Maknanya: Muslihat dapat mengalahkan kekuatan, kekayaan atau kemuliaan.

115. Sebuah lesung seekor ayam jantannya (gedangnya).
Maknanya: Bagi tiap-tiap kaum ada seorang pemimpin yang akan memimpinnya.

116. Sebusuk-busuk daging dikincah, dimakan juga; seharum-harum tulang, dibuang (kincah (mengincah) - membersihkan).
Maknanya: Kaum kerabat yang berbuat salah, dibela dan dibersihkan namanya daripada kesalahan itu, tetapi kalau orang lain didiamkan saja.

117. Sebusuk-busuk lauk, kalau dibasuh enak juga.
Maknanya: Sebesar-besar perselisihan dapat diperdamaikan.

118. Sebusuk-busuk telunjuk, telunjuk juga pencolek tahi mata.
Maknanya: Sejahat-jahat kaum keluarga (sanak saudara), kalau salah seorang di antaranya dihinakan, maka semuanya akan ikut membela (mempertahankannya).

119. Seciap bak ayam, sedencing bak besi.
Maknanya: Seia-sekata dalam semua pekerjaan.

120. Secubit tiada dapat menjadi segenggam. Maknanya: Tak dapat mengubah nasib yang sudah ditentukan.

121. Sedang rebung baik dipatah, jadi buluh melepuh jari.
Maknanya: Masa kecillah diajar dan dididik, jangan ditunggu sampai sudah besar.

122. Sedangkan gajah yang besar dan berkaki empat lagi tersandung (tersandung - terserandung, tersaruk).
Maknanya: Orang besar-besar itu ada waktunya akan kehilangan kebesarannya; nasib tidak dapat ditentukan.

123. Sedangkan pucuk lagi tak merah, konon pula selaranya (selara - bulu halus-halus seperti miang pada tumbuh-tumbuhan).
Maknanya: Waktu lagi kaya tidak pernah berderma, apalagi waktu miskin.

124. Sedap dulu, pahit kemudian.
Maknanya: Bersenang-senang dulu, dan akhirnya mendapat kesusahan.

125. Sedatar saja lurah dengan bukit.
Maknanya: Tidak membeza-bezakan orang kaya dengan orang miskin.

126. Sedepa jalan ke muka, setelempap jalan ke belakang (setelempap - selebar tapak tangan).
Maknanya: Berusaha dengan tekad yang bulat; segala sesuatu selalu difikirkan untung ruginya.

127. Sedepa tanduk yang datang sejengkal tanduk yang menanti; payah juga yang datang.
Maknanya: Kesukaran berdagang ke negeri asing.

128. Sedia payung (berpayung) sebelum hujan.
Maknanya: Berjaga-jaga dulu sebelum mendapat sesuatu bencana.

129. Sedikit hujan banyak yang basah.
Maknanya: Kecelakaan kecil membawa akibat yang besar; pengetahuan sedikit tetapi cakap besar.

130. Sedikit kerja, banyak berantun (berantun - bersolek, berhias).
Maknanya: Orang pemalas lebih suka bersolek daripada bersusah payah.

131. Sedikit-sedikit tekun, lama-lama menjadi bukit. Maknanya: Sabar mengerjakan sesuatu lama-lama berhasil juga.

132. Seduit dibelah tujuh, sirih sehelai dicabik-cabik. Maknanya: Bersatu hati; sangat sedikit atau sangat miskin.

133. Seekor ayam tak berkokok, hari tak siangkah?
Maknanya: Orang yang pandai bukan seorang, sesuatu perkara itu akan terus berlaku walaupun ada seorang yang tidak menyukainya.

134. Seekor cacing menelan naga.
Maknanya: Orang yang berkuasa dapat dialahkan oleh orang yang lemah.

135. Seekor kerbau berkubang, sekandang kena luluknya.
Maknanya: Seorang yang berbuat salah, semuanya terbawa-bawa.

136. Seekor kerbau membawa lumpur, segala kerbau dikatakan membawa lumpur juga.
Maknanya: Seorang yang berbuat salah, semuanya terbawa-bawa.

137. Seekor kerbau membawa lumpur, habis mercik merata-rata.
Maknanya: Seorang yang berbuat salah, semuanya terbawa-bawa.

138. Seekor kerbau membawa lumpur, semuanya terpalit.
Maknanya: Seorang yang berbuat salah, semuanya terbawa-bawa.

139. Seekor kuman di negeri China dapat dilihat, tetapi gajah bertenggek di batang hidung tiada sedar.
Maknanya: Kesalahan orang lain, biar pun kecil, tampak; tetapi kesalahan sendiri tidak disedari.

140. Seelok-elok makan peluru meriam.
Maknanya: Jaraknya sesuatu tempat menurut ukuran zaman dulu.

141. Seembus (sehembus) naik, seembus (sehembus) turun.
Maknanya: Sudah satu-satu nafasnya.

142. Segan bergalah, hanyut seranta.
Maknanya: Kalau segan berusaha tak akan mendapat kemajuan.

143. Segan ( malu) berkayuh, perahu hanyut.
Maknanya: Kalau segan berusaha tak akan mendapat kemajuan.

144. Segan bertanya sesat jalan.
Maknanya: Kalau segan berusaha tak akan mendapat kemajuan.

145. Segan menggerak lingkar.
Maknanya: Terlalu malas.

146. Segar dipakai layu dibuang.
Maknanya: Selagi perempuan itu muda dan cantik dicintai dan disayangi, tetapi setelah tua ditinggalkan.

147. Sehabis kelahi teringat silat.
Maknanya: Setelah pekerjaan selesai baru teringat akan apa-apa yang baik untuk mengerjakan pekerjaan tersebut.

148. Sehabis rabuk, sehabis putaran (putaran - pemantik api).
Maknanya: Kerja selesai wang pun habis.

149. Sehari kahwin, sehari tua; sehari beranak, sehari gila.
Maknanya: Orang muda yang sudah kahwin dianggap sudah masuk golongan tua (fikiran dan kelakuan), pada waktu dapat anak gembiralah ia seperti gila.

150. Sehari selembar benang, lama-lama jadi sehelai kain.
Maknanya: Sabar mengerjakan sesuatu lama-lama berhasil juga.

151. Seikat bagai sirih, serumpun bagai serai. Maknanya: Seia-sekata; sehina semalu.

152. Seiring bertukar jalan, sekandang tidak sebau, seia bertukar sebut.
Maknanya: Meskipun maksudnya sama tetapi caranya berlainan


153. Sejengkal menjadi sehasta.
Maknanya: Berlebih-lebihan daripada hal yang sebenar.

154. Sejernih-jernih air, kalau melalui pembuluh yang kotor, tentu kotor juga.
Maknanya: Sebaik-baik usaha kalau dikerjakan dengan hati yang tidak ikhlas atau berasal daripada pokok yang tidak halal tentu akan membawa kepada kerugian.

155. Sejiwa dua tubuh.
Maknanya: Sangat karib.

156. Sekain sebaju, sebantal sekalang hulu, setikar seketiduran.
Maknanya: Sangat karib.

157. Sekali air besar, sekali tepian beranjak (beralih). Maknanya: Apabila pembesar atau pemerintahan berganti, maka peraturan-peraturannya pun akan berubah juga.

158. Sekali bekas kena, dua kali bekas tahu, tiga kali baru jera.
Maknanya: Sekali terkena tipu, kedua kali sudah tahu.

159. Sekali dipatuk ular, tali pun ditakutkannya juga. Maknanya: Orang yang telah pernah menderita kesusahan (kecelakaan), maka berhati-hatilah ia dalam semua gerak-gerinya.

160. Sekali jalan terkena, dua kali jalan tahu, tiga kali jalan jera.
Maknanya: Sekali terkena tipu, kedua kali sudah tahu.

161. Sekali lancung keujian, seumur hidup orang tak percaya.
Maknanya: Sekali ketahuan kelakuan yang tak baik, selama hidup orang tidak percaya lagi.

162. Sekali membuka pura, dua tiga hutang terbayar. Maknanya: Sekali melakukan pekerjaan dua tiga maksud tercapai. (pura - pundi-pundi tempat wang).

163. Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampau (rengkuh - menarik kuat-kuat).
Maknanya: Sekali melakukan pekerjaan dua tiga maksud tercapai.

164. Sekali perahu lalu, sekali kiambang berkuak.
Maknanya: Dua pihak yang berselisih akan berbaik kembali bila pengacum telah tersingkir.

166. Sekalilah si buta kehilangan tongkat.
Maknanya: Selalu berhati-hati setelah sekali menghadapi kesukaran.

167. Sekam menjadi hampa berat.
Maknanya: Tiada akan merugikan sedikit juga, jika daripada yang banyak itu hilang sedikit.

168. Sekatalah jengkal dengan jari.
Maknanya: Bersesuaian antara pekerjaan dengan orang yang membuatnya.

169. Sekebat bagai sirih.
Maknanya: Seia-sekata; sehina semalu (Peribahasa lain yang sama makna: a. Seikat bagai sirih, serumpun bagai serai, b. Seliang bagai tebu, serumpun bagai serai, c. Serangkap bak lembing, serumpun bak serai, d. Serumpun bagai serai, selubang [= seliang] bagai tebu.

170. Sekepal menjadi gunung, setitik menjadi laut.
Maknanya: Membesar-besarkan perkara yang kecil.

171. Sekerat ular, sekerat belut.
Maknanya: Tidak tentu pihak mana yang diikuti; orang yang munafik.

172. Sekudung limbat, sekudung lintah.
Maknanya: Fikiran yang tiada tetap: sebentar begini, sebentar begitu.

173. Selama air hilir, selama gagak hitam.
Maknanya: Tidak berubah-ubah, tetap selama-lamanya.

174. Selama capung cebok (capung - sepatung).
Maknanya: Sebentar saja; suatu perbuatan yang lekas sekali selesainya.

175. Selama enggang mengeram.
Maknanya: Lama sekali.

176. Selama hayat dikandung badan.
Maknanya: Selama masih hidup.

177. Selangkas betik berbuah.
Maknanya: Waktu yang singkat.

178. Selapik seketiduran, sebantal sekalang hulu.
Maknanya: Sangat karib.

179. Selauk senasi.
Maknanya: Sangat karib.

180. Selembab-lembab (selemau-lemau) puntung di dapur, ditiup menyala juga.
Maknanya: Sesuatu pekerjaan jika dilakukan dengan bersungguh-sungguh lambat-laun berhasil juga.

181. Selera bagai cetus api.
Maknanya: Sangat rakus.

182. Selera bagai taji, tulang bagai kanji.
Maknanya: Orang yang bodoh dan malas bekerja, tetapi banyak makan.

183. Seletus bedil berbunyi, mencebur ikan dalam laut, berkokok ayam dalam hutan.
Maknanya: Ucapan pemimpin yang menggemparkan orang di mana-mana.

184. Seliang bagai tebu, serumpun bagai serai.
Maknanya: Seia-sekata; sehina semalu.

185. Seligi tajam bertimbal, tak hujung pangkal mengena (seligi - tombak yang dilemparkan).
Maknanya: Orang yang mempunyai dua pencarian; pendirian yang bertentangan.

186. Selompat hidup, selompat mati.
Maknanya: Menghadapi bahaya maut (perempuan yang susah bersalin atau orang yang sakit berat).

187. Seluas dada tuma.
Maknanya: Sangat sempit.

188. Seludang menolak mayang.
Maknanya: Menyombongkan diri.

189. Semahal-mahal gading, kalau patah tiada berharga.
Maknanya: Betapa pun tinggi kemuliaan seseorang itu kalau sekali telah berbuat jahat akan turunlah derajatnya (darjatnya), tak dipedulikan orang lagi.

190. Semak-semak disiangi, rimbun-rimbun ditutuh.(ditutuh - dipotong cabangnya).
Maknanya: Sesuatu benda hendaklah dijaga dan dipelihara dengan baik-baik.

191. Semalam di bawah nyiur pinang orang, kata orang diturut.
Maknanya: Hendaklah menurut adat istiadat di negeri yang kita tumpangi.

192. Semanis-manis gula berpasir juga, sepahit-pahit jadam menjadi ubat.
Maknanya: Pujuk rayu yang berisi tipu muslihat; perkataan yang keras tetapi mengandung nasihat.

193. Sembahyang diberi berwaktu, janji diberi berketika.
Maknanya: Sesuatu pekerjaan hendaklah ditentukan waktunya, supaya selamat dan sempurna.

194. Sembahyang mencari akal, rukuk mencari kira-kira.
Maknanya: Rupanya salih, tetapi hatinya amat jahat; munafik.

195. Sembelih ayam dengan pisau, sembelih orang dengan kapas.
Maknanya: Manusia harus diperlakukan dengan lemah lembut.

196. Sembunyi-sembunyi puyuh.
Maknanya: Berpura-pura tidak mahu tahu akan perkara-perkara yang benar-benar akan terjadi; mencuba menutup-nutup perbuatan jahat yang sudah diketahui orang.

197. Sembunyi-sembunyi tuma; kepala tersorok ekor kelihatan.
Maknanya: Berpura-pura tidak mahu tahu akan perkara-perkara yang benar-benar akan terjadi; mencuba menutup-nutup perbuatan jahat yang sudah diketahui orang.

198. Sementara menanti padi masak, berjagung-jagunglah dulu.
Maknanya: Sementara belum ada yang lebih baik, maka yang kurang baik pun baiklah dipakai dulu.

199. Sementara mendapat rotan, akar-akar pun jadilah. Maknanya: Sementara belum ada yang lebih baik, maka yang kurang baik pun baiklah dipakai dulu.

200. Sementara menyorok ekor habis.
Maknanya: Orang yang malang nasibnya.

201. Sempit bertelempu, lega berlunjur (telempu - timpuh.
Maknanya: Sesuaikanlah belanja dengan penghasilan.

202. Sempit lalu, longgar ditokok.
Maknanya: Di negeri yang sukar pencarian, penduduknya rajin-rajin; di negeri yang makmur, penduduknya malas.

203. Semut dipijak tak mati, antan dilanda patah tiga.
Maknanya: Perjalanan seorang perempuan yang baik, tidak terlampau lambat dan tidak pula terlampau cepat, tetapi kuat dan tetap.

204. Semut dipijak tidak mati, gajah diarung bergelimpangan (arung - rempuh).
Maknanya: Orang yang kelihatannya lemah-lembut, tetapi terlalu keras tutur bahasanya.

205. Semut gatal nak gonggong gunung, bagaimana dunia takkan sunyi.
Maknanya: Sesuatu yang mustahil dilakukan.

206. Semut mati di gula.
Maknanya: Manusia tersemu dengan pujuk rayu.

207. Semut terpijak tidak mati, alu tertarung patah tiga.
Maknanya: Perjalanan seorang perempuan yang baik, tidak terlampau lambat dan tidak pula terlampau cepat, tetapi kuat dan tetap.

208. Senduk besar tak mengenyang.
Maknanya: Banyak janji tetapi tidak ditepati; banyak bicara, tetapi tak ada buktinya.

209. Senduk berdegar-degar, nasi habis budi dapat.
Maknanya: Membuat pekerjaan yang kurang baik, akhirnya akan mendapat malu.

210. Senduk dan periuk lagi berantuk.
Maknanya: Suami isteri, kaum keluarga, sahabat handai, ada kalanya berselisih juga.

211. Senduk dengan belanga lagi berlaga.
Maknanya: Suami isteri, kaum keluarga, sahabat handai, ada kalanya berselisih juga.

212. Senjata makan tuan.
Maknanya: Berbuat sesuatu dengan maksud untuk mencelakakan orang tetapi berbalik mengenai diri sendiri.

213. Senteng dibilai, singkat diulas (bilai - ulas, sambung; diulas - disambung).
Maknanya: Yang kurang ditambah, yang pendek disambung.

214. Seorang budi-budian, seorang tabung seruas.
Maknanya: Dua orang yang berlainan sifatnya.

215. Seorang cecak, semuanya merasa pedih (cecak - cubit).
Maknanya: Kalau seorang berbuat salah, maka kaum keluarganya akan turut merasa malu.

216. Seorang makan cempedak (nangka), semua kena getahnya.
Maknanya: Seorang berbuat salah, semuanya dianggap bersalah juga; seorang mendapat kesenangan, orang lain mendapat kesusahannya.

217. Seorang mencubit seorang menampar, yang menampar jugalah disalahkan.
Maknanya: Orang yang cerdik membuat kejahatan di dalam diam, tiada yang tahu; si bodoh melakukan kejahatan di dalam terang, terus disalahkan.

218. Sepahit-pahit mambu, kelatnya menjadi obat (ubat) (mambu (semambu) - sebangsa rotan airnya pahit).
Maknanya: Kadang-kadang nasihat yang pedas mendatangkan faedah daripada pujian-pujian yang mulia.

219. Sepala-pala mandi, biarlah basah (sepala-pala - jika hendak atau terpaksa).
Maknanya: Berbuat sesuatu jangan kepalang tanggung.

220. Sepandai-pandai membungkus, yang busuk berbau juga.
Maknanya: Perbuatan yang kurang baik, sekalipun dirahsiakan, akan diketahui orang juga.

221. Sepandai-pandai mencencang, landasan juga yang habis.
Maknanya: Yang mengerjakan pesta kahwinlah yang banyak menanggung rugi.

222. Sepandai-pandai tupai melompat, sekali gawal (terjatuh) juga (gawal - berbuat kesalahan).
Maknanya: Sepandai-pandai orang, ada kalanya salah juga.

223. Sepanjang-panjang lorong masih panjang mulut.
Maknanya: Cakap orang dapat dilakukan dengan sesuka hati.

224. Sepanjang-panjang tali berhujung juga.
Maknanya: Biar berapa lama juga hidup, akhirnya akan mati juga.

225. Sepanjang-panjang tali, sekenyang-kenyang banteng.
Maknanya: Tidak ada daya upaya lagi.

226. Sepanjang-panjang tali, tidak sepanjang mulut manusia.
Maknanya: Cakap orang dapat dilakukan dengan sesuka hati.

227. Sepantun elang dengan ayam, lambat-laun disambar juga (sepantun - seperti, serupa).
Maknanya: Mudah menimbulkan sesuatu hal yang tak baik kalau diperdekatkan.

228. Sepantun kasau dengan bubungan.
Maknanya: Suami isteri yang sangat berkasih-kasihan; persahabatan yang sangat karib.

229. Sepasin dapat bersiang.
Maknanya: Mendapat untung dengan tidak disengajakan.

230. Seperti abu di atas tunggul, datang angin terbanglah dia.
Maknanya: Kedudukan atau pekerjaan yang tidak tetap, sewaktu-waktu dapat dipecat dan sebagainya.

231. Seperti air basuh tangan.
Maknanya: Barang yang mudah diperoleh kerana murah atau kerana sudah biasa.

232. Seperti air dalam kolam.
Maknanya: Orang yang tenang sikap dan tingkah lakunya.

233. Seperti air dalam talam.
Maknanya: Negeri yang aman sentosa.

234. Seperti anai-anai makan kayu.
Maknanya: Mengerjakan sesuatu pekerjaan dengan tekun dan rajin.

235. Seperti anak ayam kehilangan induk (ibu).
Maknanya: Kesusahan kerana bercerai dengan sahabat yang karib; rakyat yang kehilangan pemimpin.

236. Seperti anjing berebut tulang.
Maknanya: Orang tamak memperebutkan harta.

237. Seperti anjing berjumpa (dapat) pasir.
Maknanya: Kesukaan yang tidak pada tempatnya kerana bertemu dengan barang yang digemarinya.

238. Seperti anjing beroleh bangkai.
Maknanya: Orang yang tamak mendapat sesuatu barang dengan mudah.

239. Seperti anjing dengan kucing.
Maknanya: Selalu bertengkar.

240. Seperti anjing kedahuluan (kedahuluan - didului oleh harimau waktu mengejar perburuan).
Maknanya: Kecewa dan takut.

241. Seperti anjing kepala busuk.
Maknanya: Orang yang sangat dibenci oleh masyarakat.

242. Seperti anjing lapar mendapat tulang, daging segumpal dan sekeping apam.
Maknanya: Bantuan yang diperoleh tepat pada waktunya.

243. Seperti anjing makan masak mentah.
Maknanya: Orang yang gelojoh tiada memilih baik ataupun jahat.

244. Seperti anjing menggonggong bangkai.
Maknanya: Lelaki jahat yang membawa perempuan jahat.

245. Seperti anjing menggonggong tulang.
Maknanya: Orang yang tamak mendapat sesuatu barang dengan mudah.

246. Seperti anjing mengulangi bangkai.
Maknanya: Lelaki yang suka pergi ke tempat perempuan jahat.

247. Seperti anjing mengunyah tulang.
Maknanya: Selalu bersungut-sungut.

248. Seperti antah lemukut, berguna dilapar perut.
Maknanya: Barang yang tidak berharga tetapi dalam keadaan terdesak terpaksa digunakan juga.

249. Seperti antan pencungkil duri.
Maknanya: Tak mungkin dilakukan; pekerjaan yang sia-sia.

250. Seperti api dengan asap.
Maknanya: Pertalian yang tak dapat dipisahkan.

251. Seperti api makan ( dalam) sekam.
Maknanya: Perbuatan jahat atau rindu dendam yang tersembunyi.

252. Seperti api memakan lalang kering, tiada dapat dipadamkan lagi.
Maknanya: Marabahaya yang tak dapat ditolak.

253. Seperti aur ditarik songsang.
Maknanya: Pekerjaan atau perkara yang sukar diselesaikan kerana sudah salah jalan.

254. Seperti ayam berak kapur.
Maknanya: Rupa pucat kerana menghidap penyakit.

255. Seperti ayam gadis bertelur.
Maknanya: Mengerjakan sesuatu pekerjaan terhenti-henti.

256. Seperti ayam: kais pagi makan pagi, kais petang makan petang.
Maknanya: Hidup melarat: kerja pagi-pagi untuk makan pagi, kerja petang untuk makan petang.

257. Seperti ayam makan rumput.
Maknanya: Hidup melarat: kerja pagi-pagi untuk makan pagi, kerja petang untuk makan petang.

258. Seperti ayam patuk (mematuk) anaknya.
Maknanya: Menghukum anak: bukan untuk menyiksa, tetapi untuk memperbaiki kelakuan anak itu.

259. Seperti ayam termakan rambut.
Maknanya: Bunyi nafas yang sesak.

260. Seperti badak terentak
Maknanya: Orang tambun dan hodoh.

261. Seperti bangau kasihkan kerbau.
Maknanya: Bersahabat kerana ada kepentingan diri sendiri.

262. Seperti bangsi buluh perindu.
Maknanya: Suara yang lemah lembut dan merdu.

263. Seperti batang mengkudu, dulu buah daripada bunga.
Maknanya: Menyangka telah dapat memiliki sesuatu yang belum pasti.

264. Seperti batu di pulau.
Maknanya: Amat banyak. (Peribahasa lain yang sama makna: Seperti kersik di pulau).

265. Seperti batu jatuh ke lubuk.
Maknanya: Hilang lenyap.

266. Seperti Belanda minta tanah.
Maknanya: Diberi sedikit, lalu hendak minta banyak.

267. Seperti beliung besar ayun, kecil makannya.
Maknanya: Besar cerita daripada perbuatan.

268. Seperti benang putih.
Maknanya: Menurut tanpa membantah.

269. Seperti benih baik di tanah subur.
Maknanya: Berbuat baik kepada orang yang tahu membalasnya.

270. Seperti beranak besar hidung.
Maknanya: Orang yang sebentar-sebentar menengok dan menunjukkan barang yang baru diperolehnya.

271. Seperti beras lembab: dijual tak laku, ditanak tak muai.
Maknanya: Sesuatu yang tiada berharga dan kurang baik.

272. Seperti berebut kelongkong kelapa (kelongkong - buah nyiur yang masih muda).
Maknanya: Pergaduhan dengan sebab makanan atau keuntungan yang sedikit.

273. Seperti berselimut kain sehasta.
Maknanya: Pertolongan yang tiada memadai.

274. Seperti berseru di tengah padang.
Maknanya: Meminta pertolongan tetapi siapa yang mengendahkannya.

275. Seperti bertih direndang.
Maknanya: Berdetusan tiada berhenti-hentinya.

276. Seperti beting dipalu ombak (beting - gosong panjang di muara sungai).
Maknanya: Kehidupan yang tidak tenteram, senantiasa diganggu orang.

277. Seperti biawak, masakan hilang kesatnya.
Maknanya: Orang-orang yang rendah budi pekerti tentu bahasanya kasar.

278. Seperti biduk dikayuh hilir.
Maknanya: Mengerjakan pekerjaan yang sangat digemarinya.

279. Seperti birah dengan keladi.
Maknanya: Tidak ada bezanya; hampir sama saja.

280. Seperti birah tidak berurat.
Maknanya: Orang yang pemalas, di mana duduk di situ berbaring.

281. Seperti birah tumbuh di tepi lesung.
Maknanya: Anak-anak yang lekas subur.

282. Seperti bisai makan sepinggan (bisai - elok, bagus).
Maknanya: Sesuatu yang sangat patut dan sesuai.

283. Seperti buah padi, makin berisi makin rendah; jangan seperti lalang, makin lama makin tinggi.
Maknanya: Orang yang berilmu selalu merendahkan diri, sedangkan orang yang bodoh apabila beroleh sedikit kelebihan bertambah sombonglah ia.

284. Seperti buaya bertemu bangkai hanyut. Maknanya: Orang yang tamak mendapat sesuatu barang dengan mudah.

285. Seperti bujuk lepas dari bubu (bujuk - ikan haruan).
Maknanya: Menghilang dengan cepat.

286. Seperti buku gaharu.
Maknanya: Orang yang memperlihatkan keunggulannya apabila perlu.

287. Seperti bulan dengan matahari.
Maknanya: Sudah sepadan benar.

288. Seperti bulan dimakan rahu (rahu - ular naga yang dipercayai menyebabkan gerhana bulan (matahari).
Maknanya: Memeluk kekasih dengan asyik sekali.

289. Seperti bulan kesiangan hari.
Maknanya: Muka yang sangat pucat.

290. Seperti buluh perindu ditiup angin tatkala dinihari.
Maknanya: Suara yang sangat merdu.

291. Seperti bunga raya kembang pagi.
Maknanya: Muka yang merah padam kerana marah.

292. Seperti bunyi gung pecah.
Maknanya: Suara yang tidak sedap didengar.

293. Seperti bunyi gung tertangkup.
Maknanya: Kata-kata yang tidak jelas.

294. Seperti burung gagak pulang ke benua. Maknanya: Walaupun telah keluar negeri, tetapi tidak berubah, keadaannya sama saja.

295. Seperti cacing di pelimbah.
Maknanya: Hina dan keji.

296. Seperti cacing kepanasan.
Maknanya: Tidak tenang, selalu gelisah (kerana susah, malu dan sebagainya).

297. Seperti cebok (gayung) dengan tempayan.
Maknanaya: Ibu bapa menghimpunkan harta, anaknya menghabiskan.

298. Seperti cicak makan kaper (kaper - kupu-kupu kecil yang terbang malam).
Maknanya: Orang yang rakus.

299. Seperti cicak makan kapur.
Maknanya: Beroleh malu dalam suatu majlis kerana kesalahan sendiri; bersenang hati; gembira.

300. Seperti cicak kering.
Maknanya: Rupa orang di dalam sakit (kurus).

301. Seperti cincin dengan permata.
Maknanya: Cocok segala-galanya; jodoh yang sesuai benar.

302. Seperti daun delima dengan bunganya.
Maknanya: Hidup yang tiada berguna.

303. Seperti daun kering ditiup angin di tengah padang.
Maknanya: Hidup melarat, terkatung-katung kian ke mari.

304. Seperti dedalu api hinggap ke pohon kayu: hinggap ke batang, batangnya mati; hinggap ke ranting, rantingnya patah.
Maknanya: Orang yang jahat (khianat) apabila berhimpun dengan orang baik-baik, nescaya binasalah orang baik-baik itu.

305. Seperti delima merekah.
Maknanya: Mulut dan gigi yang bagus.

306. Seperti denak mencari lawan (denak - burung pemikat).
Maknanya: Orang yang terlalu ingin berbuat sesuatu pekerjaan, terutama di dalam sesuatu pertandingan.

307. Seperti dicanai rupanya.
Maknanya: Keelokan sesuatu benda.

308. Seperti dijilat lebai.
Maknanya: Licin tandus; habis sama sekali.

309. Seperti disalak anjing bertuah.
Maknanya: Tak dapat ditolak (bertangguh) lagi.

310. Seperti ditempuh gajah lalu.
Maknanya: Pekerjaan atau kejadian yang tak dapat disembunyikan.

311. Seperti dua senyawa.
Maknanya: Sangat karib.

312. Seperti duduk dalam duri.
Maknanya: Sangat gelisah.

313. Sepeti duri sebatang terbuang.
Maknanya: Orang miskin yang tiada diendahkan orang.

314. Seperti elang menyongsong angin.
Maknanya: Kehebatan rupa seseorang.

315. Seperti emas baru disepuh.
Maknanya: Keelokan seseorang perempuan.

316. Seperti emas yang sudah tersepuh.
Maknanya: Paras yang elok.

317. Seperti embun di atas daun.
Maknanya: Niat yang selalu berubah-ubah.

318. Seperti embun di hujung rumput.
Maknanya: Kasih sayang yang lekas hilang.

319. Seperti gading dilarik (dilarik - dilicinkan dengan bindu dan sebagainya).
Maknanya: Rupa yang bersih dan licin.

320. Seperti gadis jolong bersubang, bujang jolong berkeris.
Maknanya: Sangat sombong kerana kekayaan (kemuliaan) yang baru diperolehnya.

321. Seperti gadis sudah berlaki.
Maknanya: Anak perawan yang pemalas dan pengotor.

322. Seperti gajah berpaling.
Maknanya: Kepayahan orang yang gemuk berpusing ke belakang.

323. Seperti gajah dengan sengkalanya (sengkala - pasung kaki atau tangan).
Maknanya: Sesuatu hal yang menjadi gangguan.

324. Seperti gajah masuk kampung.
Maknanya: Orang yang berkuasa dapat berbuat sekehendak hatinya terhadap orang yang lemah (orang kecil).

325. Seperti gajah putih ditambat.
Maknanya: Seseorang yang merugikan orang yang memeliharanya.

326. Seperti gajah rompong belalai.
Maknanya: Raja yang kehilangan kekuasaannya.

327. Seperti garuk dengan sisir.
Maknanya: Dua orang yang bersaudara, tetapi berlainan kemahuan dan tabiatnya.

328. Seperti gemi berjodoh dengan ikan (gemi - sejenis ikan, kemi).
Maknanya: Pertemuan yang sangat sesuai.

329. Seperti gergaji dua mata.
Maknanya: Mencari keuntungan daripada kedua belah pihak.

330. Seperti gerup dengan sisir (gerup - suatu alat tenun, tempat meletakkan sisir).
Maknanya: Perhubungan yang amat mesra (tentang persahabatan dan sebagainya).

331. Seperti gula di dalam mulut.
Maknanya: Pekerjaan yang sangat mudah; sesuatu yang sudah dikuasai.

332. Seperti gunting makan dihujung.
Maknanya: Membalas dendam ataupun berbuat sesuatu dengan diam-diam, dan perlahan-lahan tetapi berhasil.

333. Seperti halilintar membelah bumi.
Maknanya: Bunyi (tempikan) yang sangat kuat.

334. Seperti harimau kena kucing pekak (kucing pekak - perangkap besi).
Maknanya: Marah bercampur takut kerana bahaya yang menimpanya.

335. Seperti harimau lepas tangkap.
Maknanya: Marah dan bengis.

336. Seperti harimau menyembunyikan kukunya.
Maknanya: Orang yang menyembunyikan kelebihannya.

337. Seperti hendak meluruskan ekor beruk.
Maknanya: Sangat sukar menasihati orang yang degil.

338. Seperti hendak menepung tiada berberas.
Maknanya: Tiadalah akan sempurna pekerjaan yang diperbuat dengan tiada cukup syarat.

339. Seperti hulam (ulam) dengan sambal.
Maknanya: Tentang perhubungan lelaki dan perempuan yang sama-sama jahat.

340. Seperti ikan dalam belat.
Maknanya: Berasak-asak.

341. Seperti ikan kena tuba.
Maknanya: Sudah tidak berdaya lagi.

342. Seperti ilmu padi hampa, makin lama makin mencongak.
Maknanya: Orang sombong, cakapnya saja yang besar tetapi buktinya tidak ada.

343. Seperti itik mendengar guntur.
Maknanya: Mengharapkan keuntungan yang belum tentu diperoleh.

344. Seperti janggut pulang ke dagu.
Maknanya: Memang sudah pada tempatnya.

345. Seperti kaca terhempas ke batu.
Maknanya: Hati yang hancur kerana dukacita.

346. Seperti kaduk kena air tahi.
Maknanya: Berkembang biak dan lama hidup.

347. Seperti kain buruk dibakar tak berbau.
Maknanya: Kemiskinan yang amat sangat.

348. Seperti kain kasa di atas duri.
Maknanya: Suatu perkara yang terlalu sukar menyelesaikannya; harus sabar dan hati-hati.

349. Seperti kambing dengan harimau.
Maknanya: Orang yang lemah melawan orang yang kuat; sangat takut.

350. Seperti kambing dikuliti hidup-hidup.
Kesakitan yang amat sangat; dalam keadaan yang amat sukar.

351. Seperti kancah ditawar.
Maknanya: Ternganga dan terdiam saja tak dapat berkata apa-apa.

352. Seperti kapak menyelam beliung.
Maknanya: Orang malas disuruh mengajak orang yang malas pula bekerja.

353. Seperti kapak naik pemidangan (peminangan). (pemidangan - tempat sirih).
Maknanya: Tidak pada tempatnya; kurang cukup alat (kepandaian) untuk mengerjakan sesuatu.

354. Seperti kapal tiga tiang.
Maknanya: Gaya perjalanan seorang perempuan yang amat menarik.

353. Seperti kapal dibusur.
Maknanya: Putih sekali.

356. Seperti kapas dimakan api.
Maknanya: Kebinasaan yang sangat cepat.

357. Seperti katak di bawah tempurung.
Maknanya: Amat picik pengetahuannya.

358. Seperti katak, sedikit hujan banyak bermain.
Maknanya: Orang yang malas, uzur sedikit dikatakan banyak.

359. Seperti kecek ular.
Maknanya: Menceritakan berlebih-lebihan daripada keadaan yang sebenarnya.

360. Seperti kelekatu masuk api.
Maknanya: Tiada peduli akan bahaya maut.

361. Seperti kelopak pandan.
Maknanya: Keelokan seorang perempuan.

362. Seperti kemi lekat di ikan.
Maknanya: Pasangan kekasih (suami isteri) yang tak dapat dipisahkan.

363. Seperti kena pedang bermata dua.
Maknanya: Sakit hati kerana disindir.

364. Seperti kena pembungkam (pembungkam - hikmat cuca yang membuat orang bingung dan tiada dapat membuka mulut).
Maknanya: Terdiam tak dapat berkata-kata.

365. Seperti kera sumbang (sumbang - salah).
Maknanya: Takut hendak bercampur dengan orang.

367. Seperti keranjang bobos.
Maknanya: Tiada puas dengan apa yang diperolehnya dan berkehendakkan lebih banyak lagi.

36. Seperti kerbau dicocok (diatur) hidung.
Maknanya: Orang bodoh yang selalu menurut kemahuan orang.

368. Seperti kerbau menanduk anak, dengan kaparan tanduk, bukan dengan hujungnya.
Maknanya: Marah bapa akan anaknya itu tiada sampai membahayakan.

369. Seperti kerbau tersepit leher: dihela tanduk sudah panjang, dilalukan badan sudah besar.
Maknanya: Terdorong melakukan sesuatu pekerjaan yang salah, tidak mungkin menarik diri lagi.

370. Seperti keris yang tak payah diasami lagi.
Maknanya: Sudah mahir dan tidak payah ditunjuk ajar lagi.

371. Seperti keroncor dengan belangkas (keroncor - ketam besar jantan).
Maknanya: Persahabatan yang karib.

372. Seperti kersik di pulau.
Maknanya: Cakap yang tak berkeputusan.

373. Seperti ketiak ular.
Maknanya: Cakap yang tak berkeputusan.

374. Seperti kiamat bunyinya.
Maknanya: Bunyi (tempikan) yang sangat kuat.

375. Seperti kiambang dilempar.
Maknanya: Bercerai sebentar, lalu berkumpul kembali.

376. Seperti kijang lepas ke rimba.
Maknanya: Pulang ke tempatnya: sukar dicari.

377. Seperti kilat pantasnya.
Maknanya: Cepat sekali.

378. Seperti kodok ditimpa kemarau.
Maknanya: Berkeluh kesah tak tentu sebab.

379. Seperti kotek ayam mandul.
Maknanya: Maksudnya saja yang banyak, tetapi suatu pun tak jadi.

380. Seperti kuang (kuar) memekik di puncak gunung. Maknanya: Orang yang sedang bercinta dengan kekasihnya, perempuan yang bercakap dengan suara yang kuat.

381. Seperti kucing berakkan rambut.
Maknanya: Terpusing-pusing tiada tentu arah.

382. Seperti kucing biang (biang - induk atau gatal).
Maknanya: Berkeluh kesah tak tentu sebab.

383. Seperti di atas titian.
Maknanya: Dalam kebimbangan.

384. Seperti kucing keguguran anak.
Maknanya: Berkeluh kesah tak tentu sebab.

385. Seperti kucing menyembunyikan kuku, terlihat panggang berubahlah laku.
Maknanya: Orang jahat yang berpura-pura baik sementara belum bertemu dengan barang yang disukainya.

386. Seperti kuda kencing di papan.
Maknanya: Percakapan yang tiada tentu hujung pangkalnya.

387. Seperti kuda lepas dari pingitan.
Maknanya: Sangat bergembira, sebab bebas daripada kongkongan.

388. Seperti kura-kura telentang.
Maknanya: Orang sakit yang terbaring dengan tiada berdaya.

389. Seperti Kur'an (Quran) buruk: dibaca tak boleh dipersebarangan dosa.
Maknanya: Menghadapi sesuatu masalah yang sangat sulit; dalam keadaan yang serba salah.

390. Seperti kutu di dalam ijuk.
Maknanya: Pandai menyembunyikan dirinya.

391. Seperti labah-labah cinta (kasih sayang) kepada telurnya.
Maknanya: Kasih sayang yang tak dapat dipisahkan.

392. Seperti labu dibenam.
Maknanya: Sangat congkak.

393. Seperti lalat buta.
Maknanya: Terpusing-pusing tiada tentu arah.

394. Seperti langit dengan bumi.
Maknanya: Banyak sekali bezanya.

395. Seperti lebah: mulut bawa madu, pantat bawa sengat.
Maknanya: Seorang perempuan yang elok parasnya dan manis tutur katanya, tetapi kelakuannya jahat.

396. Seperti lilin baru digelek.
Maknanya: Benda yang lembut elok dan licin.

397. Seperti lima belas dengan tengah dua puluh.
Maknanya: Sama saja.

398. Seperti limau masak seulas.
Maknanya: Mempunyai kelebihan daripada yang lain (kepandaian atau kekayaan).

399. Seperti lintah menghisap darah.
Maknanya: Membungakan wang dengan bunga yang terlalu mahal; menipu dengan cara yang lemah lembut.

400. Seperti lipas kudung.
Maknanya: Selalu bergerak dengan cepat; selalu sibuk bekerja.

401. Seperti lonjak alu penumbuk padi.
Maknanya: Berjalan dengan langkah yang gagah kerana suka atau sombong.

402. Seperti lotong meniti batang kayu.
Maknanya: Tidak menghiraukan keadaan di sekelilingnya.

403. Seperti lurus-lurus telunjuk.
Maknanya: Mengikut sesuatu ajaran hanya sebentar saja.

404. Seperti lut dengan marakah (lut - batu duga).
Maknanya: Orang yang lebih pengetahuan selalu menjadi pemimpin orang ramai.

405. Seperti mayat ditegakkan.
Maknanya: Pucat dan tidak berdaya.

406. Seperti melukut di tepi gantang, keluar tidak mengurangi, masuk tidak memenuhi.
Maknanya: Tidak berharga dalam masyarakat; tidak dapat menolong dan sebagainya.

407. Seperti memalu ular dalam benih: ular biar mati, benih jangan rosak.
Maknanya: Bersikap bijaksana dalam menyelesaikan sesuatu masalah.

408. Seperti memekik di tengah padang luas.
Maknanya: Seruan yang tidak diendahkan orang.

409. Seperti meminta susu kepada ayam.
Maknanya: Meminta nasihat bukan pada tempatnya.

410. Seperti meminum air bercacing.
Maknanya: Melakukan pekerjaan yang bertentang dengan kehendak hati.

411. Seperti membubul jala buruk (membubul - memperbaiki jala dan pukat).
Maknanya: Penat yang sia-sia.

412. Seperti menangkap ular di ekornya.
Maknanya: Mencuba mengalahkan musuh yang cerdik, akhirnya kitalah yang binasa.

413. Seperti menanti orang dulu, mengejar orang kemudian.
Maknanya: Mengerjakan sesuatu pekerjaan yang tidak ada hasilnya.

414. Seperti menukul paku lemah.
Maknanya: Kepayahan mengajar orang yang malas.

415. Seperti mendapat gagak putih.
Maknanya: Perolehan yang bertuah.

416. Seperti menendang landak.
Maknanya: Menganiaya orang kecil, yang kemudian merosakkan kita.

417. Seperti mengerat dengan gunting gali (gunting galir - gunting yang tidak ketat kuncinya).
Maknanya: Orang yang malas dan bodoh tidak akan sempurna pekerjaannya.

418. Seperti mengilang manau.
Maknanya: Sangat sukar.

419. Seperti mentimun dengan durian.
Maknanya: Orang yang lemah melawan orang yang kuat; perlawanan yang tidak sebanding.

420. Seperti merak mengigal di hutan.
Maknanya: Menunjukkan pengetahuannya kepada orang-orang yang bodoh.

421. Seperti mestika gamat.
Maknanya: Sangat elok.

422. Seperti negeri dialahkan garuda.
Maknanya: Negeri (kampung) yang sunyi senyap.

423. Seperti ombak membanting diri.
Maknanya: Berkeluh-kesah.

424. Seperti orang berak di tengah jalan.
Maknanya: Terlalu pemalu.

425. Seperti orang kecabaian (kecabaian - berasa panas pada mulut (tangan dan sebagainya) kerana kena cabai).
Maknanya: Sangat gelisah.

426. Seperti orang mati: jika tiada orang mengangkat, bilakah bergerak.
Maknanya: Orang yang sangat daif, segala sesuatu mengharapkan pertolongan orang.

427. Seperti orang pemakan candu, dengan candu sampai mati.
Maknanya: Perbuatan yang sudah dibiasakan, jarang dapat ditinggalkan.

428. Seperti orang tertikamkan kawan.
Maknanya: Diam termenung; berhati walang.

429. Seperti pacat kenyang.
Maknanya: Sehabis makan di rumah orang, lalu pergi.

430. Seperti pacat melompat.
Maknanya: Membungakan wang dengan bunga yang mahal.

431. Seperti pahat dengan penukul.
Maknanya: Satu sama lain bantu-membantu.

432. Seperti panji-panji ditiup angin.
Maknanya: Pendirian yang tidak tetap.

433. Seperti parang timah.
Maknanya: Suka membuat kejahatan kepada orang, tetapi diri sendiri juga yang binasa.

434. Seperti parang (pisau) mata dua.
Maknanya: Menarik keuntungan daripada kedua belah pihak.

435. Seperti paruh dengan kepak.
Maknanya: Dua golongan yang berlainan tetapi bekerjasama.

436. Seperti pasir di tepi pantai, (tatkala) air timpas bolehlah dibahagikan (timpas - air surut yang serendah-rendahnya).
Maknanya: Tidak boleh membenarkan perbuatan (perkataan) orang-orang yang berkuasa ketika ia sedang marah, tunggulah dulu sampai reda kemarahannya.

437. Seperti pedang bermata dua.
Maknanya: Menarik keuntungan daripada kedua belah pihak.

438. Seperti pelanduk terlepas dari jerat.
Maknanya: Terlepas daripada sengsara; kecepatan sesuatu.

439. Seperti pelita: membakar diri menerangkan orang.
Maknanya: Mengorbankan diri untuk kesenangan orang lain.

440. Seperti peluru dua setuangan.
Maknanya: Dua orang yang serupa benar. (Peribahasa lain yang sama makna: a. Pelanduk dua serupa, b. Salin [= sesalin] tak tumpah).

441. Seperti penjajap berpaling hendak hilir (penjajap - kapal perang orang Melayu).
Maknanya: Perempuan yang berjalan keluar dari rumahnya, hebat dan menarik.

442. Seperti penyapu bersimpai dengan benang sutera. Maknanya: Sesuatu yang tidak pada tempatnya.

443. Seperti permata baik tak kena ikatannya.
Maknanya: Perempuan terpelajar bersuamikan lelaki yang rendah budi pekertinya.

444. Seperti permata salah serudi.
Maknanya: Orang bangsawan yang tidak berpengetahuan dan tiada tahu sopan santun.

445. Seperti pikat kehilangan mata (pikat - sebangsa lalat besar).
Maknanya: Bingung tak tentu arah.

446. Seperti pinang dibelah dua.
Maknanya: Serupa benar.

447. Seperti pipit menelan jagung.
Maknanya: Hendak meniru orang besar-besar atau orang kaya-kaya, akhirnya susah sendiri.

448. Seperti pisau raut: bengkok orang dapat dibetulkan, bengkok sendiri tak dapat dibetulkan.
Maknanya: Hendak laba, langsung jadi rugi.

449. Seperti pohon bambu (buluh) ditiup angin.
Maknanya: Sanggup menderita kesusahan dengan sabar, dan apabila kesusahan telah berlalu, menegakkan kepalanya semula.

450. Seperti pohon beringin ditiup angin.
Maknanya: Menentang kekerasan orang tanpa berlemah lembut.

451. Seperti polong kena sembur (polong - hantu; sembur - jampi).
Maknanya: Berlari lekas-lekas kerana ketakutan.

452. Seperti pucuk dengan pelepah.
Maknanya: Sama darajatnya (darjatnya).

453. Seperti pucuk pohon ru; ke mana ditiup angin ke situlah melentur.
Maknanya: Tidak tahu berfikir sendiri, senantiasa mengikut kemahuan orang lain.

454. Seperti pucuk ru, ke bawah tidak berurat, di tengah-tengah dilarik ( digerek) kumbang (digerek - dilarik kumbang).
Maknanya: Kedudukan (keadaan) yang tidak terjamin, sebentar-sebentar dapat berubah.

455. Seperti pungguk merindukan bulan.
Maknanya: Dalam percintaan (lelaki merindukan perempuan).

456. Seperti puyuh, mahu yang betina daripada yang jantan.
Maknanya: Suami yang hanya mengharapkan pencarian isterinya.

457. Seperti rabuk dengan api.
Maknanya: Mudah menimbulkan sesuatu hal yang tak baik kalau diperdekatkan.

458. Seperti raja dengan menteri.
Maknanya: Seia-sekata dalam semua perkara.

459. Seperti rusa kena tambat.
Maknanya: Tidak tetap duduknya.

460. Seperti rusa masuk kampung.
Maknanya: Tercengang-cengang kehairanan.

461. Seperti saga di atas talam.
Maknanya: Selalu berubah.

462. Seperti sampah hanyut.
Maknanya: Orang miskin yang hidup melarat.

463. Seperti sang genap: ada orang adalah dia.
Maknanya: Suka turut campur tangan dalam urusan orang lain, walaupun tidak disukai.

464. Seperti santan dengan tengguli (gula).
Maknanya: Sangat sesuai; sepadan benar.

465. Seperti sapu diikat dengan benang sutera.
Maknanya: Sesuatu yang tidak pada tempatnya.

466. Seperti sayur dengan rumput.
Maknanya: Banyak bezanya; berlainan benar.

467. Seperti sekelat muka dua (sekelat - kain tenun daripada bulu domba).
Maknanya: Bermuka dua; mendua hati; munafik.

468. Seperti sengkalan tak sudah.
Maknanya: Sesuatu benda yang amat buruk kelihatannya.

469. Seperti sepatung menjilat air.
Maknanya: Datang dan kemudian pergi lagi.

470. Seperti si buta berbini cantik, si kudung beroleh cincin, si bisu bercakap dan si tuli mendengar.
Maknanya: Beroleh keuntungan tetapi tidak dapat merasainya.

471. Seperti si buta mendapat tongkat, dipukulkan buta-tuli.
Maknanya: Menjadi sombong kerana beroleh kekayaan atau pangkat.

472. Seperti si mandul baru beranak.
Maknanya: Sangat kasih akan seseorang.

473. Seperti sumpit abu ditegakkan.
Maknanya: Orang gemuk, pendek dan lembam.

474. Seperti sutera dalam lukisan.
Maknanya: Sesuatu yang baik beroleh tempat yang baik pula.

475. Seperti tabuhan di dalam tukil.
Maknanya: Gema suara yang kurang jelas hujung pangkalnya.

476. Seperti tebu, airnya dimakan (ditelan), ampasnya dibuang.
Maknanya: Dipilih yang baik dan dibuang yang buruk; gadis yang sudah dirosaki dan ditinggalkan.

477. Seperti tebu lepas ke dalam mulut gajah, payah akan keluar.
Maknanya: Seseorang yang memperoleh sesuatu yang disukainya maka sukarlah hendak dilepaskannya.

478. Seperti tekek di rumah tinggal (di rumah kosong). (tekek - tokek).
Maknanya: Amat daif.

479. Seperti telap dengan tudungnya (telap (telepa) =-tempat bau-bauan).
Maknanya: Sesuai benar.

480. Seperti telinga kuali.
Maknanya: Tiada mahu mendengar nasihat orang.

481. Seperti telinga lintah.
Maknanya: Tajam pendengaran.

482. Seperti telur dua sebandung, pecah satu pecah keduanya (sebandung - serangkai).
Maknanya: Bersatu hati.

483. Seperti tembatu dibelah (tembatu - buah yang keras seperti buah nipah).
Maknanya: Berserak-serak, tidak keruan.

484. Seperti tempayan bocor.
Maknanya: Orang yang tidak dapat menyimpan rahsia.

485. Seperti tempong menuju jih (tempong - pelempar; jih - tanda).
Maknanya: Bercakap dengan berterus-terang.

486. Seperti tepung di tangan pengadun (pengadun - pembuat kuih).
Maknanya: Orang yang lemah dalam tangan orang yang berkuasa.

487. Seperti tetaguk di rumah tinggal (tetaguk - burung pungguk).
Maknanya: Bekerja sendirian, tetapi riuh bunyinya.

488. Seperti tikus jatuh di beras.
Maknanya: Suka dan senang sekali.

489. Seperti tikus masuk roman.
Maknanya: Kecewa kerana tidak tercapai maksudnya (roman - sekam padi, bekas tangkai-tangkai padi kering).

490. Seperti tikus masuk kapur (tepung).
Maknanya: Memakai bedak tidak keruan.

491. Seperti timba buruk.
Maknanya: Orang tua yang melarat hidupnya.

492. Seperti udang direbus.
Maknanya: Orang yang bermuka merah.

493. Seperti ular dikutik ekor.
Maknanya: Marah yang amat sangat; bergerak cepat.

494. Seperti ular kena palu (bedal, pukul).
Maknanya: Menggeliang-geliut kerana terlalu marah.

495. Seperti ulat lupakan daun.
Maknanya: Melupakan kebaikan orang kepadanya.

496. Seperti unta menyerahkan diri.
Maknanya: Menyerah dan menurut.

497. Seperti upih jatuh.
Maknanya: Yang tua mati dulu daripada yang muda.

498. Seperti yu kia-kia: kepala yu ekor pari.
Maknanya: Bermuka dua; mendua hati; munafik.

499. Sepesan anak beranak, anaknya beranak (menggigit) pula (sepesan - lipan).
Maknanya: Lekas sekali berkembang biak.

500. Sepuluh batang bertindih, yang di bawah juga yang luluh (terhimpit).
Maknanya: Biarpun banyak menerima pertolongan orang pada waktu peralatan kahwin tetapi yang menanggung kerugian ialah orang yang mengadakannya.

501. Sepuluh bintang, bertabur, bolehkah sama dengan bulan yang satu.
Maknanya: Seorang kekasih tak dapat diganti dengan orang lain, walau berapa banyak sekalipun.

502. Sepuluh jung (kapal) masuk pelabuhan, anjing bercawat ekor juga.
Maknanya: Tidak mengendahkan perubahan dan kemajuan.

503. Sepuluh kali ukur, sekali kerat.
Maknanya: Berfikir masak-masak sebelum berbuat sesuatu.

504. Serangkap bak lembing, serumpun bak serai. Maknanya: Seia-sekata; sehina semalu.

505. Serasa di liang lahad.
Maknanya: Dalam kesempitan.

506. Serigala berbulu domba.
Maknanya: Orang jahat menyamar sebagai orang baik-baik.

507. Serigala dengan buah anggur.
Maknanya: Mencela sesuatu yang tak dapat diperolehnya.

508. Serta lalu kucing, tikus tidak berdecit lagi. Maknanya: Apabila orang yang ditakuti datang, diamlah orang yang membuat bising.

509. Seruas tebu yang berulat, sebatangnya dibuang.
Maknanya: Seorang yang berbuat salah, semuanya terbawa-bawa.

510. Seruas tebu yang berulat, seruas dibuangkan.
Maknanya: Siapa yang berbuat salah, dialah yang dihukum.

511. Serumpun bagai serai, selubang (seliang) bagai tebu.
Maknanya: Seia-sekata; sehina semalu.

512. Serupa bulan penuh.
Maknanya: Kecantikan wajah seseorang wanita.

513. Serupa burak (burak - sebangsa haiwan ghaib, bertubuh binatang, bersayap seperti burung, berkepala sebagai manusia).
Maknanya: Kecantikan wajah seseorang wanita.

514. Sesal dulu pendapatan, sesal kemudian tiada berguna.
Maknanya: Fikirkan masak-masak, sebelum berbuat sesuatu supaya jangan menyesal.

515. Sesat di hujung jalan, balik ke pangkal.
Maknanya: Kalau dalam perundingan tidak mencapai kata sepakat, hendaklah diselidiki kembali pokok persoalannya dari semula.

516. Sesat surut, terlangkah kembali.
Maknanya: Memperbaiki kesalahan yang telah terjadi.

517. Setali tiga wang.
Maknanya: Sama saja; tidak lebih dan tidak kurang.

518. Setapak jangan lalu, setapak jangan surut.
Maknanya: Pendirian yang tetap.

519. Setengah bagai bunyi enggang, setengah bagai bunyi kuau.
Maknanya: Pendapat yang bermacam-macam.

520. Setikar seketiduran.
Maknanya: Sangat karib.

521. Setinggi-tinggi melanting, jatuhnya ke tanah juga.
Maknanya: Pangkat dan martabat yang tinggi tidak akan kekal, sewaktu-waktu akan hilang juga.

522. Setinggi-tinggi melambung surutnya ke tanah juga.
Maknanya: Selalu kembali ke tempat asalnya.

523. Setinggi-tinggi terbang bangau, hinggap di belakang kerbau juga.
Maknanya: Selalu kembali ke tempat asalnya.

524. Setumbuk bagai gelang, sejodoh bagai cincin.
Maknanya: Cocok segala-galanya; jodoh yang sesuai benar.

525. Setumpuk lalu, sebondong surut.
Maknanya: Seia-sekata.

526. Seukur berbaur, bertopang bercerai.
Maknanya: Kalau seia-sekata, kekal; kalau berselisih faham, bercerai.

527. Seumpama bunga di gaung batu, taruk kaca tangkainya embun.
Maknanya: Gadis yang cantik, terjaga dengan baik dan tak mudah didekati.

528. Seumpama telur sesarang, dierami induknya.
Maknanya: Anak-anak yang mendapat jagaan yang sempurna daripada orang tuanya.

529. Seutas rotan ditarik, bergegar hutan belukar; riuh bunyi kera dan lotong.
Maknanya: Jika seseorang anggota keluarga mendapat aniaya maka marahlah sekalian kaum keluarganya dan sekalian sahabat handainya.

530. Siang bagai hari, terang bagai bulan.
Maknanya: Kesalahan yang sudah nyata sekali.

531. Siang berpanas, malam berembun.
Maknanya: Sangat melarat dan miskin, tiada mempunyai rumah tangga.

532. Siang menjadi angan-angan, malam menjadi buah mimpi.
Maknanya: Tak pernah dilupakan.

533. Siapa berkotek, siapa bertelur.
Maknanya: Siapa yang dulu bersuara, dialah yang mengerjakan apa yang disuarakannya itu.

534. Siapa cepat boleh dulu, siapa kemudian putih mata.
Maknanya: Orang yang cepatlah yang selalu mendapat keuntungan yang baik dan orang lambat senantiasa berhampa tangan.

535. Siapa cerdik tinggi naik, siapa calak menang berhitung (calak - banyak cakap; berhitung - berunding).
Maknanya: Orang yang pandai berkata-kata, meskipun bersalah, dipercayai orang jua.

536. Siapa gatal dialah menggaruk.
Maknanya: Siapa yang berkehendak, dialah yang harus berbuat.

537. Siapa lu, siapa gua.
Maknanya: Hidup bernafsi-nafsi.

538. Siapa luka siapa menyiuk, siapa sakit siapa mengaduh.
Maknanya: Yang merasa tersindir, dialah yang berbuat pekerjaan yang disindirkan itu; yang berbuat salah akan merasa.

539. Siapa makan cabai (lada), ialah berasa pedas ( kepedasan).
Maknanya: Yang merasa tersindir, dialah yang berbuat pekerjaan yang disindirkan itu; yang berbuat salah akan merasa.

540. Siapa makan nangka, maka kena getahnya.
Maknanya: Siapa yang bersalah, harus dihukum.

541. Siapa melejang, siapa patah.
Maknanya: Siapa yang hendak beroleh keuntungan dialah yang harus menanggung rugi.

542. Siapa mengaku berak di tengah jalan?
Maknanya: Orang yang bersalah biasanya tidak mahu mengakui kesalahannya.

543. Siapa menjala, siapa terjun.
Maknanya: Siapa yang berkehendak sesuatu, harus berusaha.

544. Siapa sakit, siapa menyiuk.
Maknanya: Yang merasa tersindir, dialah yang berbuat pekerjaan yang disindirkan itu; yang berbuat salah akan merasa.

545. Siapa yang berkata harus berkota.
Maknanya: Janji hendaklah ditepati.

546. Siar bakar berpuntung suluh.
Maknanya: Tiap-tiap perkara dapat diputuskan kalau sudah cukup bukti dan keterangannya.

547. Si bisu sesat di kaki (dijalan), si pembohong sesat di lidahnya
Maknanya: Orang yang suka berdusta akhirnya celaka sendiri.

548. Si bodoh hendak melepaskan jerat di kaki, terjerat leher.
Maknanya: Jika tidak pandai melepaskan diri daripada bahaya yang kecil maka mungkin terlibat ke dalam bahaya yang lebih besar.

549. Si bongsu pengindang antah (pengindang - penampi).
Maknanya: Semuanya harus bekerja kerana kemiskinan; tidak dapat dimanjakan.

550. Si buta membilang bintang di langit.
Maknanya: Membuat pekerjaan yang sia-sia.

551. Si cebol hendak mencapai bulan (bintang) (Si cebol - orang pendek.
Maknanya: Menginginkan sesuatu yang mustahil tercapai.

552. Sigai dua segeragai.
Maknanya: Perkara yang satu ada sangkut-pautnya dengan perkara yang lain.

553. Si jimbam hendak hilir.
Maknanya: Sangat lambat (bekerja, bergerak dan sebagainya).

554. Si kutuk beras basah, ditampi tak berlayang, diindang tak berantah, hujungnya tidak disudu oleh itik (Si kutuk - sebenarnya sekutuk. Satu kutuk sama dengan 4 genggam).
Maknanya: Orang yang tidak berharga dalam masyarakat, di sana sini disingkirkan orang.

555. Si lalar si lalai (si latar - berjalan tak tentu arah).
Maknanya: Tidak tetap pada sesuatu pekerjaan atau di suatu tempat.

556. Silang berpangkal, kerja berjunjung.
Maknanya: Dalam tiap-tiap pekerjaan mestilah ada yang dituakan.

557. Silang berpangkal kerakap berjumpa junjung.
Maknanya: Dalam tiap-tiap pekerjaan mestilah ada yang dituakan.

558. Silap cakap kena radak, hilang jiwa percuma saja (radak - tusuk dengan lembing).
Maknanya: Memperkatakan sesuatu perkara (rahsia dan sebagainya), hendaklah hati-hati benar, sebab buruk padahnya.

559. Silap mata, pecah kepala.
Maknanya: Kalau kurang hati-hati tentu akan mendapat bencana.

560. Silih berganti bagai ombak di tepi pantai.
Maknanya: Kehidupan yang tiada tetap.

561. Singkap daun, ambil isi (buah).
Maknanya: Pembicaraan atau perundingan secara berterus terang.

562. Singkat diulas, panjang dikerat.
Maknanya: Yang kurang hendaklah ditambah, sedangkan yang lebih hendaklah dikurangi.

563. Singkat tidak terulas, panjang tidak terkerat.
Maknanya: Tiap-tiap orang akan mati apabila telah sampai ajalnya dan kalau belum ajal berpantang mati.

564. Siput memuji buntut.
Maknanya: Suka memuji diri sendiri.

565. Sir bagai berpuntung suluh.
Maknanya: Sesuatu dakwaan hendaklah dengan keterangan dan bukti yang cukup.

566. Si rabun memimpin si buta.
Maknanya: Diri sendiri belum terurus, hendak mengurus orang lain pula.

567. Sirih naik, junjungan naik.
Maknanya: Mendapat untung dan bahagia silih berganti.

568. Sirih naik, junjungan patah.
Maknanya: Baru hendak mendapat kesenangan, tiba-tiba mendapat bencana pula.

569. Sirih pulang ke gagangnya.
Maknanya: Kembali ke tempatnya.

570. Sirih berlipat datang sendiri.
Maknanya: Mendapat orang yang dicintai dengan tak payah berusaha; beroleh keuntungan dengan mudah.

571. Situ (di situ-situ) juga gendang berbunyi.
Maknanya: Sama saja, tak berubah (tentang perundingan).

572. Si untut juga yang berkutil.
Maknanya: Orang kaya juga yang bertambah-tambah kekayaannya.

573. Sokong membawa rebah.
Maknanya: Orang yang kita percayai berkhianat kepada kita.

574. Suak, sungai satu air (suak - teluk kecil).
Maknanya: Sepupu yang berasal daripada satu keturunan.

575. Suarang diagih, sekutu dibelah.
Maknanya: Harta perserikatan dibahagi sebagaimana mestinya apabila suami isteri atau orang yang berkongsi bercerai.

576. Subur kerana dipupuk, besar kerana diambak.
Maknanya: Orang besar atau mulia kedudukannya kerana dibesarkan dan dimuliakan oleh pengikut-pengikutnya.

577. Sudah arang-arang, hendak minyak pula.
Maknanya: Dulu dikeji, sekarang dipuji.

578. Sudah basah kehujanan.
Maknanya: Berturut-turut mendapat kesusahan.

579. Sudah berkata satu.
Maknanya: Tidak berubah daripada yang telah diucapkan.

580. Sudah bergulung lapik (tikar) saja.
Sangat miskin, tiada pakaian untuk dipakai.

581. Sudah bertarah, berdongkol pula.
Maknanya: Sesudah suatu perselisihan diselesaikan, timbul pula perselisihan yang lain.

582. Sudah bertongkat tempurung, tak terangkat pelupuk matanya lagi.
Maknanya: Sudah tua sekali.

583. Sudah beruban baru berguam.
Maknanya: Orang tua yang tingkah lakunya seperti orang muda.

584. Sudah biasa makan kerak.
Maknanya: Sudah biasa mengalami kesukaran hidup.

585. Sudah bongkok jangan menyerangguh.
Maknanya: Sesuatu perkara yang buruk jangan diperbesar-besarkan.

586. Sudah calit, jangan palit.
Maknanya: Kalau sudah sendiri berbuat jahat jangan dibawa-bawa pula orang lain.

587. Sudah dahaga sampai pula telaga kering.
Maknanya: Kesusahan yang tidak ada batasnya.

588. Sudah dapat gading bertuah, tanduk tidak berguna lagi.
Maknanya: Kerana sudah mendapat yang lebih baik, yang lama atau yang kurang baik dibuang.

589. Sudah dapat gubah dikarang, bunga sekaki dicampak buang (gubah dikarang - bunga=bunga yang dikarang).
Maknanya: Kerana sudah mendapat yang lebih baik, yang lama atau yang kurang baik dibuang.

590. Sudah dieban, dihela pula (dieban - dihempas, dilempar).
Maknanya: Berturut-turut mendapat kesusahan.

591. Sudah dikecek, dikecong pula (dikecek - diperdayakan oleh cakap; dikecong - ditipu).
Maknanya: Dua kali kena tipu.

592. Sudah diludah dijilat kembali (balik).
Maknanya: Memuji kembali yang sudah dicela; yang sudah dibuang dipungut kembali.

593. Sudah gaharu cendana pula, sudah tahu bertanya pula.
Maknanya: Pura-pura tidak tahu.

594. Sudah hamba diperhamba pula.
Maknanya: Berturut-turut mendapat kesusahan.

595. Sudah jadi abu arang.
Maknanya: Rosak sama sekali.

596. Sudah jatuh ditimpa tangga.
Maknanya: Berturut-turut mendapat kesusahan.

597. Sudah kalah baru berkubu.
Maknanya: Sesudah mendapat kesusahan baru hendak beringat-ingat.

598. Sudah kecurian baru mengunci pintu.
Maknanya: Sesudah mendapat kesusahan baru hendak beringat-ingat.

599. Sudah kenyang makan kerak.
Maknanya: Sudah banyak pengalaman.

600. Sudah kering terjemur pula, sudah garing kena ramas pula.
Maknanya: Berturut-turut mendapat kesusahan.

601. Sudah lulus maka hendak melantai (melantai - memasang lantai).
Maknanya: Sesudah mendapat kesusahan baru hendak beringat-ingat.

602. Sudah makan bismillah (bismillah - mulai dengan nama Allah).
Maknanya: Melakukan pekerjaan dengan tidak menurut aturan.

603. Sudah masuk ke dalam mulut harimau.
Maknanya: Tiada dapat ditolong lagi.

604. Sudah mati kutu.
Maknanya: Sudah tidak bertenaga lagi; tak dapat berbuat apa-apa lagi.

605. Sudah memakai adat.
Maknanya: Dikatakan kepada pemuda yang sudah beristeri.

606. Sudah mengguncang (menggoncang) girik-girik (girik-girik - gobek sirih).
Maknanya: Tua renta.

607. Sudah mengilang pembajak pula (mengilang - menggilang tebu untuk diambil airnya).
Maknanya: Tak berhenti-hentinya bekerja; menderita kesusahan yang tak habis-habis.

608. Sudah merasa maka (baru) santun (santun - baik budi bahasa).
Maknanya: Baru ada belas kasihan sesudah menderita kesusahan.

609. Sudah panas berbaju pula.
Maknanya: Kesulitan yang bertambah-tambah.

610. Sudah patah yang bertaji.
Maknanya: Orang yang disegani sudah tidak ada.

611. Sudah seasam segaramnya.
Maknanya: Sudah tidak ada cacat-celanya lagi.

612. Sudah tahu di kain beragi (beragi - berbunga).
Maknanya: Orang melarat yang sudah baik penghidupannya.

613. Sudah tahu di tepi kain.
Maknanya: Orang melarat yang sudah baik penghidupannya.

614. Sudah tahu peria pahit.
Maknanya: Sudah tahu kurang baik diperbuat juga; penyesalan yang tak berfaedah.

615. Sudah tampak kaki ular.
Maknanya: Tingkah laku seseorang yang jahat yang sudah mulai diketahui.

616. Sudah tangan bertuah, mumbang ditanam tumbuh juga.
Maknanya: Seseorang yang bernasib baik, apa saja yang dilakukan olehnya berhasil belaka.

617. Sudah terantuk baru tengadah.
Maknanya: Berturut-turut mendapat kesusahan.

618. Sudah tercium baunya.
Maknanya: Rahsia atau kejahatannya sudah mulai diketahui.

619. Sudah terdorong kepada kukur, tinggallah tempurung saja.
Maknanya: Sudah mendengar bujukan jahat maka rosak binasalah kita.

620. Sudah terlalu hilir malam, apa hendak dikata lagi. Maknanya: Perbuatan salah yang sudah terlanjur, tak dapat disesalkan lagi.

621. Sudah terpijak benang arang, hitamlah tapak.
Maknanya: Kalau sudah melanggar undang-undang maka terimalah ganjarannya.

622. Sudah tidak tersudu oleh angsa, baru diberikan kepada itik.
Maknanya: Barang yang tiada berguna kepada orang kaya (besar), barulah diberikan kepada orang miskin (hina dan sebagainya).

623. Sudah tinggal nadi saja.
Maknanya: Sakit berat.

624. Sudah tinggi dijulang pula.
Maknanya: Sudah tinggi pangkat dipermuliakan pula.

625. Sudah tua daripada kakak, sudah cerdik daripada mamak (mamak - abang atau adik lelaki ibu).
Maknanya: Sudah merasa dirinya telah pintar.

625. Suruh putih, hitam datang.
Maknanya: Lain yang diingini, lain yang diperoleh.

626. Susu di dada tak dapat dielakkan.
Maknanya: Nasib yang tak dapat ditolak.

627. Syak fasik, yakin salih; batu jadi juadah (fasik - jahat; salih - alim).
Maknanya: Dengan yakin maksud tercapai.

628. Syarak yang mengata, adat yang memaksa.
Maknanya: Syarak dan adat tidak dapat dipisah.



Viewing all articles
Browse latest Browse all 96