Peribahasa Yang Bermula Dengan Huruf "L"
1. Laba sama dibagi, rugi sama diterjuni.
Maksudnya: Persahabatan yang sangat karib.
2. Laba tertinggal, harta lingkup.
Maksudnya: Laba tidak diperoleh, modalnya lenyap pula.
3. Labu dikerbuk tikus.
Maksudnya: Gadis yang sudah kehilangan daranya.
4. Ladang yang berpunya.
Maksudnya: Perempuan yang sudah kahwin.
5. Lading tajam sebelah (lading - sebangsa parang).
Maksudnya: Selalu mahu menerima pemberian, tetapi segan memberi.
6. Lading tak tahu akan majalnya (majal - tumpul, tidak tajam).
Maksudnya: Tidak insaf akan keadaan dirinya.
7. Lagak Padang, omong Betawi.
Maksudnya: Cakap besar, tetapi tiada berisi.
8. Lagi jatuh ditimpa tangga.
Maksudnya: Berturut-turut mendapat kesusahan.
9. Lagi lauk lagi nasi.
Maksudnya: Makin kaya, makin banyak sahabatnya.
10. Lagi lebai lagi berjanggut.
Maksudnya: Berilmu dan berbudi.
11. Lagi murah, lagi ditawar.
Maksudnya: Makin diberi, makin banyak lagi yang diminta.
12. Lagi teduh lagi berkajang.
Maksudnya: Melakukan sesuatu dengan sebaik-baiknya.
13. Lagi terang lagi bersuluh.
Maksudnya: Perbuatan yang pandir, bertanya tentang sesuatu yang sudah diketahui; mensia-siakan tenaga dan wang.
14. Lagi tongkat lagi senjata.
Maksudnya: Makin kaya, makin banyak sahabatnya.
15. Lah baris nan berpahat, 'lah jalan nan berturut.
Maksudnya: Pekerjaan yang dilakukan menurut aturannya.
16. Lah karam maka bertimba.
Maksudnya: Setelah mendapat celaka baru ingat.
17. Lah panas hari, kacang lupa akan kulitnya.
Maksudnya: Orang yang tiada ingat akan asalnya setelah menjadi kaya.
18. Lah ke tengah makan api.
Maksudnya: Perselisihan yang telah mendalam, maka susah didamaikan.
19. Lah sesak alam tempat diam, tak berbumi tempat tegak.
Maksudnya: Mendapat malu besar, sehingga tak ada tempat untuk menyembunyikan muka.
20. Lah tampak jalan tempat lalu, lupa batu akan menarung (menarung - menyentuh).
Maksudnya: Orang miskin setelah mendapat kebahagiaan lupa kepada bahaya yang mungkin mencelakakan dirinya.
21. Lain bengkak lain bernanah.
Maksudnya: Orang lain yang bersalah, orang lain pula yang menanggung akibatnya.
22. Lain biduk lain digalang (galang - penyangga, landasan).
Maksudnya: Jawab yang bersalahan dengan pertanyaan.
23. Lain di mulut, lain di hati.
Maksudnya: Yang dikatakan berlainan dengan yang di dalam hati.
24. Lain diniat lain ditakdir, lain diacah lain yang jadi. Maksudnya: Yang diperoleh lain daripada yang dikehendaki.
25. Lain dulang lain kaki, lain orang lain hati.
Maksudnya: Masing-masing orang dengan kesukaannya.
26. Lain galang, lain perahu yang disorong.
Maksudnya: Berlainan perbuatan daripada tujuannya.
27. Lain gatal lain digaruk.
Maksudnya: Lain soal lain jawabnya.
28. Lain lubuk, lain ikannya.
Maksudnya: Adat negeri selalu berlain-lainan.
29. Lain luka lain menyiuk, lain sakit lain mengaduh (menyiuk - menarik nafas kerana sakit).
Maksudnya: Lain yang disindir lain yang merasa hati; lain yang berbuat salah lain pula yang merasa susah.
30. Lain mangkuk lain cawan.
Maksudnya: Tidak sama pembawaan dan kesukaan.
31. Lain orang, lain pendapat.
Maksudnya: Masing-masing orang dengan kesukaannya.
32. Lain orang yang makan nangka, lain orang yang kena getah.
Maksudnya: Orang lain yang melakukan kesalahan, orang lain pula yang dituduh.
33. Lain orang memperanakkan, lain orang dipanggil bapa.
Maksudnya: Balasan yang tidak pada tempatnya; lain orang yang berbuat baik lain orang pula yang mendapat penghargaan.
34. Lain padang lain belalang.
Maksudnya: Adat negeri selalu berlain-lainan.
35. Lain sakit lain diubat, lain luka lain dibebat.
Maksudnya: Jawab yang bersalahan dengan pertanyaan.
36. Lain teringat lain disebut; bertukar angguk dengan ilallah.
Maksudnya: Perbuatan yang bertentangan dengan perkataan.
37. Lain yang bengkak, lain yang bernanah; lain yang untut, lain yang mengisut.
Maksudnya: Orang lain yang melakukan kesalahan, orang lain pula yang dituduh.
38. Laki pulang kelaparan, dagang lalu ditanakkan. Maksudnya: Urusan sendiri ditinggalkan kerana mementingkan urusan orang lain.
39. Laksana antah lemukut(melukut), lapar sangat baru berguna.
Maksudnya: Sesuatu yang tiada berharga dan kurang baik, tetapi kalau sudah kekurangan akan berguna juga.
40. Laksana apung dipermainkan gelombang.
Maksudnya: Hidup melarat di negeri asing.
41. Laksana apung di tengah laut; dipukul ombak jatuh ke tepi.
Maksudnya: Hidup melarat di negeri asing.
42. Laksana barang derham, sedia ada suratan Istanbul (derham - wang, Istanbul = kota di negeri Turki).
Maksudnya: Pekerjaan mulia yang telah dilakukan dengan pujian istimewa.
43. Laksana barang yang disadur (sadur - lapis tipis pada logam yang lain).
Maksudnya: Tak tahan uji.
44. Laksana batang manau, seribu kali embat haram tak putus (embat - pukul; manau - rotan besar).
Maksudnya: Sangat kuat dan teguh.
45. Laksana batik lasam (lasam - keluaran Lasam, suatu tempat di Jawa).
Maksudnya: Sesuatu yang makin lama dipakai, makin baik.
46. Laksana binatang umang-umang di mana sarang udang di situ tempat menumpang.
Maksudnya: Orang yang hidupnya bergantung kepada orang lain.
47. Laksana buah bemban, masak jatuh ke lumpur. Maksudnya: Menghilangkan diri.
48. Laksana buah masak ranum, dihinggut perdu luruh sendiri.
Maksudnya: Orang tua yang sudah uzur sewaktu-waktu mungkin mendapat sakit berat.
49. Laksana bunga dedap, sungguh merah berbau tidak.
Maksudnya: Orang yang elok dan tampan tetapi tidak berbudi bahasa.
50. Laksana buntal kembung, perut buncit di dalamnya kosong.
Maksudnya: Orang yang tiada berpengetahuan, hanya cakapnya saja yang besar.
51. Laksana burung diam dalam sangkar.
Maksudnya: Orang yang terikat hidupnya.
52. Laksana cempedak mambung, pulur saja jual tak laku.
Maksudnya: Perempuan gemuk yang tidak disukai orang.
53. Laksana golok kayu, ditetakkan tak makan, dijual tak laku.
Maksudnya: Pengetahuan yang tidak sempurna, sehingga tidak mendatangkan faedah sedikit jua pun.
54. Laksana janda baru bangun tidur.
Maksudnya: Perempuan yang benar-benar cantik.
55. Laksana jauk penjauk yang kerap.(jauk [sauk] - jaring kecil yang diberi bertangkai untuk menangkap ikan).
Maksudnya: Terlalu kikir.
56. Laksana jentayu menantikan hujan (jentayu - burung garuda yang besar).
Maksudnya: Sangat rindu.
57. Laksana kain (benang) putih.
Maksudnya: Senantiasa menurut perkataan orang; kanak-kanak yang masih kecil.
58. Laksana kain tiga hasta.
Maksudnya: Serba tanggung.
59. Laksana kasihkan bunga seceper, terbuang bunga sekaki (ceper - piring dan sebagainya yang tidak jeluk; sekaki - sekuntum).
Maksudnya: Terlalu menghiraukan yang banyak, yang sedikit hilang di tangan.
60. Laksana katak di harung ular.
Maksudnya: Lari bercempera dengan suara riuh rendah kerana ketakutan.
61. Laksana kedidi: sedikit hujan banyak bermain.
Maksudnya: Suka membesar-besarkan perkara yang kecil.
62. Laksana kedidi: di mana pantai tercunggit-cunggit (terjengit-jengit).
Maksudnya: Orang yang tidak tahu membawa diri.
63. Laksana kerbau: di mana rumput hijau di sana menerkam.
Maksudnya: Tidak mengendahkan bahaya, kerana melihat barang yang digemarinya.
64. Laksana kumbang menyeri bunga, kumbang pun terbang bunga pun layu.
Maksudnya: Lelaki yang mempermain-mainkan perempuan, ia pergi perempuan itu pun merana.
65. Laksana layang-layang melawan angin.
Maksudnya: Pebuatan yang sia-sia. (Peribahasa lain yang sama makna: Wau melawan angin).
66. Laksana layang-layang putus teraju.
Maksudnya: Tinggal berserah kepada nasib saja, daya upaya sudah tiada lagi. (Peribahasa lain yang sama makna: a. Bagai wau putus teraju, b. Layang-layang putus talinya).
67. Laksana layang-layang salah teraju.
Maksudnya: Anak-anak muda yang menurut jalan yang salah.
68. Laksana lembu dogol, tak boleh ditanduk hanya disondol (dogol - tidak bertanduk).
Maksudnya: Orang yang suka menggertak (mengancam) tetapi tidak berbahaya.
69. Laksana lembu kasi, galak saja tiada melawan. Maksudnya: Orang yang besar tubuh tetapi penakut.
70. Laksana lemping terbuang (lemping - sejenis kuih).
Maksudnya: Bagi orang yang berada benda-benda yang sedikit itu tidaklah berguna tetapi bagi orang yang miskin sangatlah besar ertinya.
71. Laksana mencari sungai yang tiada berhulu.
Maksudnya: Berpenat lelah dengan sia-sia saja.
72. Laksana pencalang tersarat, tiada ke timur tiada ke barat (pencalang - perahu besar untuk memuat barang-barang dagangan).
Maksudnya: Orang yang sudah berpakaian cantik, tetapi duduk di dalam rumah saja.
73. Laksana pohon kayu tiada berbuah.
Maksudnya: Ilmu yang tiada diamalkan.
74. Laksana sampan pukat.
Maksudnya: Orang yang tidak pernah keluar jauh dari tempat kediamannya.
75. Laksana sebuku gaharu, sukat dibakar makin berbau.
Maksudnya: Baru memperlihatkan keunggulannya bila perlu.
76. Laksana taji dibentuk.
Maksudnya: Kening yang elok.
77. Laksana terung bertunang ikan kering.
Maksudnya: Sangat sesuai.
78. Lalang yang terbakar, sicerek menumpang mati (sicerek - sebangsa tumbuhan yang biasa tumbuh dalam lalang).
Maksudnya: Terlibat dalam urusan orang lain; mendapat kecelakaan kerana kesalahan orang lain.
79. Lalat langau mengerumuni bangkai.
Maksudnya: Orang lelaki yang berhimpun di rumah perempuan jahat.
80. Lalat memanglah mencari puru.
Maksudnya: Lelaki yang jahat memang mencari perempuan jahat.
81. Lalu hangus, surut layu.
Maksudnya: Keadaan yang serba salah, diperbuat salah tak diperbuat pun salah.
82. Lalu penjahit, lalu kelindan.
Maksudnya: Apabila usaha yang pertama telah berhasil, maka usaha yang berikutnya pun akan tercapai juga.
83. Lambat laga asalkan menang.
Maksudnya: Biar lambat asalkan maksud tercapai.
84. Lampai bagai pimping di lereng, lemah bagai lenggundi muda.
Maksudnya: Puji-pujian terhadap perempuan yang bagus potongan tubuhnya.
85. Lampu kekurangan minyak.
Maksudnya: Dalam keadaan payah.
86. Lamun ada ubi, ubi; tiada ubi, gadung jadilah.
Maksudnya: Jika terpaksa, barang yang kurang baik pun dapat digunakan juga.
87. Lamun takut dilanggar batang, jangan duduk di kepala pulau (kepala pulau - tepi sungai yang menghadap mudik, tempat batang-batang tersangkut apabila air bah).
Maksudnya: Kalau takut susah lebih baiklah jangan membuat sesuatu pekerjaan yang sukar-sukar.
88. Lancar kaji kerana diulang, pasar jalan kerana diturut (pasar - licin, mati rumput).
Maksudnya: Kepandaian atau kemahiran didapat kerana selalu berlatih.
89. Lang pungguk lang berikan, tidur siang berjaga malam.
Maksudnya: Pencuri yang tidur waktu siang, dan berjaga waktu malam.
90. Langau di ekor kerbau, debu di atas tunggul.
Maksudnya: Kedudukan atau pekerjaan yang tidak tetap.
91. Langit akan disigai, tebat akan disiar.
Maksudnya: Ingin berbuat sesuatu yang mustahil.
92. Langit berkelikir, bumi bertemberang; salah-salah fikir menjadi hamba orang (berkelikir - bergelang-gelang rotan; temberang - tali temali di perahu).
Maksudnya: Fikiran yang menurut hawa nafsu akhirnya membawa kepada kehinaan.
93. Langit dapat dilukis, sudut kambut diserayakan (kambut - sebangsa bakul; diserayakan - dimintakan pertolongan orang lain).
Maksudnya: Kesalahan orang lain, biar pun kecil, tampak; tetapi kesalahan sendiri tidak disedari.
94. Langit menimpa kepala, bumi memegang kaki.
Maksudnya: Hidup yang serba salah kerana melanggar perintah negeri.
95. Langit menyungkup kepala.
Maksudnya: Sesuatu yang tidak dapat diatasi lagi.
96. Langit runtuh, bumi cair.
Maksudnya: Segala harapan sudah musnah.
97. Langit runtuh, bumi telah terban.(terban - runtuh) Maksudnya: Segala harapan sudah musnah.
98. Langit yang tinggi hendak ditampar, bumi yang dipijak tak dapat dicapai.
Maksudnya: Berhajat kepada pangkat yang tinggi sedangkan pangkat rendah pun tidak ada.
99. Langkah yang telah terlangkahkan.
Maksudnya: Sesuatu yang sudah dimulai melakukannya.
100. Langkas buah papaya (langkas - luruh kerana terlampau masak).
Maksudnya: Suatu perkara yang mustahil.
101. Lantai dan dinding bertelinga belaka.
Maksudnya: Mempercakapkan sesuatu rahsia hendaklah beringat-ingat.
102. Lapuk-lapuk diganti, usang-usang dibarui.
Maksudnya: Adat atau peraturan yang tak baik diganti atau diperbaiki.
103. Lapuk oleh kain sehelai.
Maksudnya: Beristeri atau bersuami hanya seorang saja, tidak bercerai-cerai dan tidak diduakan.
104. Laut budi tepian akal (ilmu).
Maksudnya: Orang cerdik pandai atau cendekiawan.
105. Laut datang memunggah mutiara.
Maksudnya: Orang pandai datang mengajarkan ilmu yang berguna kepada kita.
106. Laut ditembak, darat kena.
Maksudnya: Beroleh sesuatu yang tidak dihajatkan.
107. Laut ditimba akan kering.
Maksudnya: Harta yang banyak sekalipun akan habis, jika selalu dibelanjakan.
108. Laut madu berpantaikan sakar (gula).
Maksudnya: Perkataan yang manis yang keluar dari mulut orang yang baik rupa.
109. Laut mana yang tak berombak, bumi mana yang tak ditimpa hujan.
Maksudnya: Segala usaha tetap ada kesukaran atau bahayanya.
110. Laut tidak membuang sungai, rimba tidak membuang latah (latah - sampah (daun-daun dan sebagainya) di bawah pohon).
Maksudnya: Orang besar yang baik dan murah hati tiada menolak permintaan atau pertolongan yang diminta daripadanya.
111. Lautan dapat diduga, hati manusia siapakah cakap (dapat) menduganya.
Maksudnya: Hati manusia tiada siapa yang mengetahuinya.
112. Lautan yang dalam sudah diselami, ini pula air dalam terenang.
Maksudnya: Orang yang pernah membuat sesuatu pekerjaan besar tiada khuatir menghadapi pekerjaan yang kecil.
113. Lautan yang dalam sudah diselam rata, buyung di dapur tak tahu apa isinya.
Maksudnya: Negeri yang jauh sudah dilawati dan diambil tahu, tetapi hal rumah tangga sendiri tiada diperiksa bagaimana keadaannya.
114. Lawak-lawak main, bunga tahi.
Maksudnya: Bergurau senda yang akhirnya membawa kepada pergaduhan.
115. Layang-layang putus talinya.
Maksudnya: Tinggal berserah kepada nasib saja, daya upaya sudah tiada lagi.
116. Layar menimpa tiang.
Maksudnya: Kawan menjadi lawan.
117. Layu bunga digenggam, layu rumput di halaman. Maksudnya: Akan menyatakan kematian seorang pembesar negeri.
118. Lebai berjanggut kambing pun berjanggut juga. Maksudnya: Pakaian dan rupanya boleh jadi sama tetapi kedudukannya lain-lain.
119. Lebih baik berputih tulang daripada berputih mata.
Maksudnya: Lebih baik mati daripada menanggung malu.
120. Lebih baik seekor singa di padang yang luas, daripada seekor ular di dalam rumput.
Maksudnya: Lebih baik musuh besar di dalam terang daripada musuh kecil di dalam sulit.
121. Lebih berharga mutiara sebutir daripada pasir sepantai.
Maksudnya: Lebih baik bersahabat dengan orang baik seorang daripada dengan orang jahat sekawan.
122. Lebih pucuk, lebih pelepah?
Maksudnya: Mana baik kawan lama dengan kawan baru? (Satu kiasan).
123. Lebuh sempit kuda penyepak, jalan licin tebing berkelok.
Maksudnya: Kesulitan (kesusahan) dalam melakukan sesuatu pekerjaan jika tidak berilmu.
124. Lecah di kaki.
Maksudnya: Seorang lelaki yang kahwin tanpa ada tanggungjawab, melainkan sebagai orang menumpang saja.
125. Leka di kerak jarang, kuku habis perut tak kenyang, burung terbang dipipiskan lada.
Maksudnya: Membuat pekerjaan yang merugikan.
126. Leka senantiasa di lipatan sanggul; fikiran singkat akal pun tumpul.
Maksudnya: Gilakan seorang perempuan sehingga lupa akan makan dan minum.
127. Lekuk batu dititik air selalu.
Maksudnya: Biar bodoh sekalipun kalau belajar dengan bersungguh-sungguh, nescaya akan menjadi pandai juga.
128. Lelar makan di upih, lagi putih lagi dikeruk.
Maksudnya: Perbuatan yang dilakukan kerana nafsu akhirnya akan mendatangkan bencana dan penyesalan.
129. Lemah-lembut lintah, melekat payah lucut.
Maksudnya: Orang yang lemah-lembut lakunya tetapi susah hendak melepaskan sesuatu yang telah diperolehnya.
130. Lemah-lembut santan berlada.
Maksudnya: Perkataan yang lemak manis tetapi berisi sindiran yang pedas.
131. Lemah liat kayu akar, dilentur boleh dipatah tak dapat.
Maksudnya: Pada lahirnya kelihatan lemah tetapi sebenarnya tidak dapat dipengaruhi atau dipermain-mainkan.
132. Lemah melapis condong menopang.
Maksudnya: Tolong-menolong satu sama lain.
133. Lemah (lunak) tersudu, keras tak tertakik (takik - toreh pada kayu).
Maksudnya: Orang yang teguh pendiriannya.
134. Lembah diraih, pantai dititi (raih - tarik).
Maksudnya: Sikap yang bijaksana, dalam mengeluarkan sesuatu perintah.
135. Lemak manis jangan ditelan, pahit jangan dimuntahkan.
Maksudnya: Sesuatu nasihat itu hendaklah difikirkan masak-masak buruk baiknya, sedangkan kecaman janganlah pula ditolak mentah-mentah.
136. Lemak manis pada dialah, pahit maung pada orang.
Maksudnya: Orang yang hanya suka dipuji, tetapi tak suka dikritik.
137. Lemak penyelar daging (penyelar - pengoreng).
Maksudnya: Memboroskan harta benda tuannya.
138. Lembu dogol jangan dibalun.
Maksudnya: Orang yang tiada melawan jangan diusik, nanti dia melawan bersungguh-sungguh.
139. Lempar bunga dibalas lempar tahi.
Maksudnya: Kebaikan dibalas dengan kejahatan.
140. Lempar(kan) batu sembunyi(kan) tangan.
Maksudnya: Berbuat jahat kepada orang, lalu pura-pura tidak tahu.
141. Melukut di tepi gantang.
Maksudnya: Sesuatu yang tidak dihargakan sangat.
142. Lengan bagai lilin dituang.
Maksudnya: Lengan yang cantik.
143. Lenggang bagai sirih jatuh, tak tahu di tampuk layu.
Maksudnya: Orang yang tidak sedarkan kekurangan dirinya.
144. Lenggang lenggok bagai cupak hanyut.
Maksudnya: Gaya langkah yang lemah-lembut.
145. Lenggang patah sembilan.
Maksudnya: Gaya langkah yang lemah-lembut.
146. Lengkuas di tepi kandang, tegak puas badan menyandang.
Maksudnya: Tiap-tiap yang salah haruslah menerima hukuman yang setimpal.
147. Lepas bantal berganti tikar.
Maksudnya: Kahwin dengan saudara atau keluarga isteri yang sudah meninggal.
148. Lepas kaki leher terjerat.
Maksudnya: Orang jahat yang sudah tidak dapat menyembunyikan kejahatannya lagi.
149. Lepas putih hitam tak dapat.
Maksudnya: Yang diharapkan tak dapat, sedang apa yang telah ada, hilang.
150. Lepas topan (taufan) paksa baik (paksa - kesempatan, waktu).
Maksudnya: Habis kesusahan timbullah kesenangan.
151. Lesung mencari antan (alu).
Maksudnya: Perempuan mencari lelaki.
152. Lewat di manis, masam; lewat di harum, busuk. Maksudnya: Hilang yang baik, timbul yang jahat.
153. Licin bagai basuh perahu.
Maksudnya: Menderita kerugian.
154. Licin bagai belut.
Maksudnya: Tidak mudah ditipu atau ditangkap.
155. Licin kerana minyak berminta, elok kerana kain berselang (selang - pinjam).
Maksudnya: Gagah atau angkuh kerana harta orang lain.
156. Lidah bercabang.
Maksudnya: Selalu berubah-ubah, tidak dapat dipercayai.
157. Lidah biawak.
Maksudnya: Selalu berubah-ubah, tidak dapat dipercayai.
158. Lidah terganjal.
Maksudnya: Tidak dapat membantah sesuatu permintaan orang kerana telah berhutang budi dan sebagainya.
159. Lidah terkalang.
Maksudnya: Tidak dapat membantah sesuatu permintaan orang kerana telah berhutang budi dan sebagainya.
160. Lidah tidak bertulang.
Maksudnya: Mudah berjanji tetapi mudah pula mengubah janjinya itu.
161. Lidah tidak bertulang, salah petik jiwa hilang.
Maksudnya: Orang yang mendapat kemalangan kerana tiada tahu menjaga tutur katanya.
162. Lidahnya masin.
Maksudnya: Perkataannya diturut, permintaannya diterima.
163. Lihat anak pandang menantu.
Maksudnya: Menganggap orang lain sama saja dengan dirinya sendiri.
164. Limau masak sebelah, perahu karam sekerat.
Maksudnya: Hukuman yang berat sebelah kerana memandang orang, kedudukan dan sebagainya.
165. Linggi diserang, Riau yang alah.
Maksudnya: Menyerah tanpa berjuang.
166. Longgar sendat, lapang bertukul.
Maksudnya: Berpura-pura menerima kebenaran, padahal sedikit pun tidak dimasukkan ke dalam ingatannya.
167. Lonjak sebagai labu dibenam.
Maksudnya: Sombong, angkuh.
168. Lubuk akal lautan (tepian) ilmu (budi).
Maksudnya: Sangat luas dan banyak pengetahuan.
169. Lubuk dalam si kitang-kitang yang empunya.
Maksudnya: Masing-masing orang itu dengan daerahnya sendiri-sendiri.
170. Lubuk (men)jadi pantai, pantai (men)jadi lubuk. Maksudnya: Nasib manusia tiada tetap, ada masanya orang kaya menjadi miskin dan orang miskin menjadi kaya.
171. Luka di tangan tampak berdarah), luka di hati siapa tahu?
Maksudnya: Kesedihan atau kesusahan hanya seorang sajalah yang dapat merasainya.
172. Luka sudah hilang, parutnya tinggal juga.
Maksudnya: Orang yang berselisih itu meskipun sudah berdamai tetapi kenangan-kenangannya masih teringat juga.
173. Luka tangan kerana berebutkan tembikar pecah.
Maksudnya: Mendapat bahaya kerana berebutkan perempuan jahat.
174. Lalu jarum, lalu kelindan.
Maksudnya: Apabila usaha yang pertama telah berhasil, maka usaha yang berikutnya pun akan tercapai juga.
175. Lulus tabuh perhatian.
Maksudnya: Hati lapang dan lega; sangat suka.
176. Lulus tidak berselam, hilang tidak bercari (lulus - maksudnya terbenam dalam air).
Maksudnya: Orang yang menderita sengsara, tetapi tidak ada yang mahu menolong.
177. Lunak disudu, keras ditakik.
Maksudnya: Yang menurut dilakukan dengan lemah lembut, sedang yang melawan harus dikerasi.
178. Lunak gigi daripada lidah.
Maksudnya: Merendahkan diri; bersikap lemah-lembut.
179. Lupa ketinggalan, terlelap kemalingan (lelap - tidur; kemalingan - kecurian).
Maksudnya: Kurang hati-hati mengakibatkan kerugian.
180. Lupa mengingatkan, terlelap menjagakan.
Maksudnya: Ingat mengingatkan antara orang yang bersahabat.
181. Lupak menjadi perigi (telaga).
Maksudnya: Orang miskin menjadi orang kaya.
182. Lurah dituruni, bukit didaki.
Maksudnya: Gigih; tak mengenal lelah; azam yang kuat.
183. Lurah juga diturut air, bukit juga dilejang panas. Maksudnya: Orang yang berpengaruh juga yang mendapat penghormatan dan orang yang biasa jahat pula yang selalu dituduh.
184. Lurah tidak terturuni, bukit tidak terdaki.
Maksudnya: Teramat tua dan daif.
185. Luruh upih pergam datang; suruh putih hitam datang.
Maksudnya: Lain yang dihajatkan lain yang diperoleh.
186. Lurus bagai piarit (piarit - serampang, seruit).
Maksudnya: Kelihatannya baik, tetapi di dalam hatinya jahat.
187. Lurus-lurus ekor anjing, walau bagaimanapun ada juga bengkoknya.
Maksudnya: Orang yang sudah biasa berbuat jahat itu sekali-sekali akan berbalik juga hatinya hendak berbuat jahat.
188. Lurus lubang lurus penjolok.
Maksudnya: Pemerintahan dalam sesuatu negara itu haruslah adil, walaupun keras hukumannya.
189. Lurus sebagai sumpitan.
Maksudnya: Lurus hati benar.
190. Lurus-lurus sumpitan.
Maksudnya: Tipu muslihat untuk mencari keuntungan diri sendiri.
191. Lurus sumpitan hendak mengena.
Maksudnya: Tipu muslihat untuk mencari keuntungan diri sendiri.
192. Lutung (lotong) kekah kumput jarinya; kembung sengal kentut jadinya. (kumput - rompang, kudung; kekah - kerkah, menggigit, memakan).
Maksudnya: Kesudahan bagi orang yang mencari kehidupan itu ialah kesenangan.