Quantcast
Channel: Seri Bahasa
Viewing all articles
Browse latest Browse all 96

Peribahasa Yang Bermula Dengan Huruf "T"

$
0
0

Peribahasa Yang Bermula Dengan Huruf "T"


1. Tabuhan meminang anak labah-labah.
Maknanya: Mencari jodoh yang tidak sepadan


2. Tabur bijan ke tasik.
Maknanya: Membuang-buang wang, waktu dan tenaga dengan sia-sia.

3. Tahan baji oleh kelidai (kelidai - sebangsa kayu yang susah dibelah).
Maknanya: Bertemu dengan lawan yang sepadan.

4. Tahan jerat sorong kepala.
Maknanya: Hendak mencelakakan orang, tetapi diri sendiri yang mendapat celaka.

5. Tahan racik burung tak masuk, burung biasa makan di tangan.
Maknanya: Orang yang biasa bercampur dengan orang-orang yang berakal, susahlah hendak dipengapakan dia.

6. Tahu di angin berkisar.
Maknanya: Tahu akan perubahan hati seseorang.

7. Tahu di angin turun naik.
Maknanya: Tahu akan alamat tentang sesuatu peristiwa yang bakal terjadi.

8. Tahu di asin garam.
Maknanya: Banyak pengalaman.

9. Tahu di dalam lubuk.
Maknanya: Tahu benar akan selok-belok sesuatu perkara.

10. Tahu gadung itu mabuk, mengapa diratah-ratah? Maknanya: Sengaja mencari perselisihan, kemudian menyesalkan diri sendiri.

11. Tahu makan, tahu simpan.
Maknanya: Pandai menyimpan rahsia.

12. Tajam lidah manusia melebihi tuntung keris.
Maknanya: Mulut manusia dapat membinasakan diri sendiri atau orang lain lebih lekas daripada senjata.

13. Tajam pisau kerana diasah.
Maknanya: Jadi pintar (berani) kerana selalu diajar (diasuh).

14. Tak ada elok yang tidak bercacat.
Maknanya: Tak ada yang tak ada cacatnya.

15. Tak ada gading yang tak retak.
Maknanya: Tak ada yang tak ada cacatnya.

16. Tak ada gunung yang tinggi yang tak dapat didaki, tak ada lurah yang dalam yang tak dapat dituruni.
Maknanya: Tidak ada usaha yang tak dapat dikerjakan, asal saja ada kemahuan yang keras.

17. Tak ada guruh pada orang pekak, tak ada kilat pada orang buta.
Maknanya: Kias dan sindiran tidak ada ertinya bagi orang yang bodoh.

18. Tak ada itik yang bertengger.
Maknanya: Pekerjaan-pekerjaan yang besar dan sukar tak akan dapat dilakukan oleh orang yang tidak berilmu.

19. Tak ada kubangan yang tak ada kodok.
Maknanya: Tidak ada negeri yang tidak ada perempuan jahat.

20. Tak ada kusut yang tak selesai, tak ada keruh yang tak jernih.
Maknanya: Sekalian perselisihan besar dan kecil dapat didamaikan.

21. Tak ada lalat langau.
Maknanya: Tak ada orang.

22. Tak ada padi yang bernas setangkai.
Maknanya: Tak ada suatu apa pun yang sempurna semuanya.

23. Tak ada laut yang tidak berombak.
Maknanya: Segala uaha tetap ada kesukaran atau bahayanya.

24. Tak ada ribut masakan daun bergoyang.
Maknanya: Sesuatu itu terjadi dengan sebab musababnya.

25. Tak air, hujan ditampung (peluh diurut).
Maknanya: Segala daya upaya akan dilakukan, untuk menyampaikan maksudnya.

26. Tak air talang dipancung; peluh diurut, hujan ditampung (talang - sebangsa buluh yang banyak berisi air).
Maknanya: Segala daya upaya akan dilakukan, untuk menyampaikan maksudnya.

27. Tak akan aib kucing biang.
Maknanya: Orang yang sedang berahi akan perempuan hilang segan dan malunya.

28. Tak akan berwap nasi dingin.
Maknanya: Orang yang tidak berilmu tidak mungkin mengajar orang lain.

29. Tak akan hilang bisa ular yang menyusur di bawah akar.
Maknanya: Orang besar yang merendahkan diri tidak akan jatuh martabatnya.

30. Tak akan lebih jengkal daripada jari.
Maknanya: Tidak akan berdaya seseorang itu berbuat lebih daripada kesanggupannya.

31. Tak akan terlawan buaya menyelam.
Maknanya: Orang bodoh tak dapat melawan orang pandai.

32. Tak basah parut pipit.
Maknanya: Air yang sangat sedikit.

33. Tak beban, batu digalas.
Maknanya: Mendapat susah kerana mencampuri urusan orang lain.

34. Tak beras antah dikisik (dikisik - ditumbuk perlahan-lahan).
Maknanya: Segala daya upaya akan dilakukan, untuk menyampaikan maksudnya.

35. Tak berasak lenggang dari ketiak.
Maknanya: Tak berubah-ubah, masih tetap seperti yang lama juga.

36. Tak berberas akan ditanak.
Maknanya: Tidak ada kepandaian yang akan dipertunjukkan.

37. Tak berkain sehelai benang.
Maknanya: Hidup melarat.

38. Tak berkelipat perut.
Maknanya: Tak tahu menyimpan rahsia.

39. Tak (ber)pucuk di atas enau.
Maknanya: Sangat sombong, memandang rendah kepada orang lain.

40. Tak berudang di balik batu, tak berorang di balik aku.
Maknanya: Tidak ada maksud yang tersembunyi.

41. Tak boleh bertemu roma.
Maknanya: Suka berselisih dan bertengkar.

42. Tak boleh dibaiki, jangan dipecahkan.
Maknanya: Jangan rosakkan (mencela) perkara yang tidak kita ketahui.

43. Tak (boleh) tanduk telinga dipulas.
Maknanya: Asal dapat membalas dendam, apa saja dilakukan.

44. Tak dahaga si penunggu telaga.
Maknanya: Kalau berhampiran dengan orang besar-besar atau orang berilmu maka sedikit banyaknya akan mendapat pertolongan atau pengetahuan.

45. Tak dan gesek biola hendak menari dulu (tak dan - tak sempat).
Maknanya: Berbuat sesuatu sebelum sampai waktunya.

46. Tak dapat berjalan tegak, mengingsut-ingsut (engsot-engsot) sampai juga.
Maknanya: Jika tidak dapat mengerjakan sesuatu pekerjaan besar sekali gus maka kerjakanlah dengan perlahan-lahan.

47. Tak dapat didamak, dipikat (didamak - disumpit; dipikat - dijebak).
Maknanya: Sesuatu rahsia itu jika tidak mungkin didapat dengan kekerasan, hendaklah dengan cara yang lemah lembut.

48. Tak dapat melangkah batang, menyusup ke bawahnya lepas jugalah.
Maknanya: Dengan muslihat, orang yang kuat dapat dialahkan.

49. Tak emas bungkal diasah, tak ada kayu tangga dibelah.
Maknanya: Segala daya upaya akan dilakukan, untuk menyampaikan maksudnya.

50. Tak gerun beliung memandang kampas besar tersergam tinggi (kampas - sejenis pohon kayu yang besar dan keras).
Maknanya: Orang yang kecil tetapi pintar tidak takut akan lawan yang besar.

51. Tak hilang cahaya manikam, oleh jatuh ke limbahan sekalipun.
Maknanya: Orang yang baik-baik itu biar miskin sekalipun, akan kelihatan juga perangai dan kelakuannya yang baik.

52. Tak hujan lagi lecah, inikan pula hujan.
Maknanya: Sedangkan pekerjaan yang senang lagi tidak sanggup dikerjakan, apatah pula pekerjaan yang susah.

53. Takkan ada katak beranakkan ular.
Maknanya: Orang yang pengecut takkan menjadi orang yang berani.

54. Takkan bernanah sebelum bengkak.
Maknanya: Tidak mungkin dihukum kalau belum melakukan kesalahan.

55. Takkan boleh bersiul sambil meminum air.
Maknanya: Melakukan pekerjaan yang mustahil.

56. Takkan bongkok sebab menyuruk.
Maknanya: Tiada hina atau cela mengerjakan sesuatu pekerjaan yang dipandang rendah, kerana menyelamatkan diri ataupun menyampaikan maksud yang baik.

57. Takkan cempedak berbau nangka.
Maknanya: Hendaklah diselidiki sesuatu perkara itu dengan saksama lebih dulu sebelum mempercayai percakapan orang.

58. Takkan dua kali orang tua kehilangan tongkat.
Maknanya: Sekali merugi (tertipu dan sebagainya) tentu jera dan berhati-hati.

59. Takkan harimau makan anaknya.
Maknanya: Marah bapa kepada anaknya, tidak akan sampai membunuh.

60. Takkan lari gunung dikejar, hilang kabut tampaklah dia.
Maknanya: Sesuatu yang sudah pasti.

61. Takkan lebih pucuk daripada pelepah rapat ke batang.
Maknanya: Perkataan orang besar-besar lebih dipercayai oleh orang atasan daripada perkataan rakyat biasa.

62. Takkan pasang selalu, di mana surut senantiasa. Maknanya: Hidup di dunia adakalanya senang dan adakalanya susah.

63. Takkan pisang berbuah dua kali.
Maknanya: Sekali merugi (tertipu dan sebagainya) tentu jera dan berhati-hati.

64. Takkan rintang rusa oleh tanduknya.
Maknanya: Tidak akan terganggu seseorang yang cekap itu melakukan pekerjaannya.

65. Tak(kan) sebab ayam seekor mengetahui hari siang.
Maknanya: Sesuatu pekerjaan yang dikerjakan oleh orang banyak itu tidak akan terganggu kalau hanya seorang saja yang tidak suka.

66. Takkan serik luka dimakan tajak, esok lusa ke bendang juga.
Maknanya: Kesukaran tidak pernah menghalangi orang untuk berusaha mencari nafkah hidupnya.

67. Tak kaya oleh emas pembawa, tak gadis oleh kain berselang (emas pembawa - harta pemberian).
Maknanya: Hendaklah berusaha sendiri untuk mencapai kemuliaan dalam hidup, jangan mengharapkan sangat kepada bantuan orang.

68. Tak kayu jenjang dikeping.
Maknanya: Dalam keadaan yang serba sukar, segala apa pun diperbuat untuk mengatasinya.

69. Tak kelih mahu tengok.
Maknanya: Hanya mahu hasilnya saja, tetapi enggan berusaha.

70. Tak kena tepuk dengan tarinya.
Maknanya: Lain yang ditanya lain yang dijawab.

71. Tak keruh laut oleh ikan, tak runtuh gunung oleh kabut.
Maknanya: Adat yang mutlak tidak akan berubah oleh faham (fikiran, aturan dan sebagainya) yang baru.

72. Tak kuning oleh kunyit, tak putih oleh kapur.
Maknanya: Tak mudah dihasut atau dipuji; keras hati.

73. Tak lang, si pungguk menjadi lang.
Maknanya: Di tempat yang tiada orang pandai, si bodoh mengaku dirinya pandai.

74. Tak lapuk di hujan, tak lekang di panas.
Maknanya: Adat yang tidak berubah; sesuatu yang tetap utuh.

75. Tak lekang oleh panas, tak lapuk oleh hujan.
Maknanya: Adat yang tidak berubah; sesuatu yang tetap utuh.

76. Tak mara berdayung; bergalah; patah galah bercemat, sesudahnya sampai juga ke hulu (bercemat - menarik perahu dengan tali yang diikatkan kepada perahu itu).
Maknanya: Segala daya upaya akan dilakukan, untuk menyampaikan maksudnya.

77. Tak mahu koyak kulit, koyak kain mahu juga.
Maknanya: Hanya mahu berkorban dengan harta benda saja, tetapi tidak mahu mengorbankan diri.

78. Tak payah basuh kaki tangan.
Maknanya: Mengerjakan sesuatu pekerjaan dengan mudah.

79. Tak pernah masuk gelanggang bergung.
Maknanya: Tercengang-cengang.

80. Tak sama getah daun dengan getah batang.
Maknanya: Kasih kepada anak sendiri tak sama dengan kasih kepada anak saudara.

81. Tak sungguh getah daun, yang sebenarnya getah batang juga.
Maknanya: Sejahat-jahat saudara kandung sendiri, terlebih baik daripada kaum kerabat yang lain.

82. Tak sungguh seluang melaut, akhirnya balik ke tepi juga (seluang - sebangsa ikan air tawar).
Maknanya: Tidak betah merantau, akhirnya balik semula ke kampungnya.

83. Tak tahu akan kain lagi.
Maknanya: Menderita sakit payah.

84. Tak tahu akan siput empuk.
Maknanya: Orang yang terlalu bodoh.

85. Tak tahu dibungkuk (dibongkok) tidur.
Maknanya: Tidak sedar akan kekurangan diri sendiri.

86. Tak tahu membalas guna.
Maknanya: Melupai budi baik orang; tak berterima kasih kepada kebaikan orang.

87. Tak tahu menganyam, pandan disalahkan.
Maknanya: Tidak mahu mengaku kebodohan diri sendiri.

88. Tak tentu hilir mudiknya.
Maknanya: Belum ada keputusannya; maksudnya tidak jelas.

89. Tak tentu kepala ekornya.
Maknanya: Tak keruan hujung pangkalnya.

90. Tak tumbuh tak melata, tak sungguh orang tak kata.
Maknanya: Orang mengatakan tentang sesuatu perkara itu tentulah ada sebabnya.

91. Tak usah bimbang, gula di dalam mulut, bila hendak telan, telan.
Maknanya: Barang yang sudah ada di dalam tangan, bila suka boleh digunakan.

92. Tak usah diajar anak buaya berenang.
Maknanya: Orang yang sudah tahu tak perlu diajar.

93. Tak usah hinggut, tiada tercabut.
Maknanya: Pendirian yang kukuh, tak mudah berganjak walaupun diugut.

94. Tak usah itik diajar berenang.
Maknanya: Orang yang sudah tahu tak perlu diajar.

95. Takut akan bayang-bayang.
Maknanya: Takut akan sesuatu yang sebenarnya tidak ada.

96. Takut akan hantu, lari ke pandam (pandam - pekuburan).
Maknanya: Kerana takutkan rugi sedikit, lalu menderita kerugian banyak.

97. Takut akan lumpur, lari ke duri.
Maknanya: Menghindarkan diri daripada kesukaran yang kecil, jatuh dalam kesukaran yang lebih besar.

98. Takut akan mayat terpeluk bangkai.
Maknanya: Kerana takutkan rugi sedikit, lalu menderita kerugian banyak.

99. Takut di hantu, terpeluk ke bangkai.
Maknanya: Kerana takutkan rugi sedikit, lalu menderita kerugian banyak.

100. Takutkan bayang-bayangnya sendiri.
Maknanya: Rasa takut kerana perbuatannya yang salah.

101. Takutkan tuma dibuangkan kain.
Maknanya: Takutkan bahaya yang kecil, keuntungan yang besar dilepaskan.

102. Takut mengikut jalan tak beretas.
Maknanya: Takut melakukan pekerjaan yang belum pernah diperbuat orang.

103. Takut pada ular, terkejut pada bengkarung.
Maknanya: Kerana takut kepada orang yang berkuasa, lalu takut pula kepada keluarganya.

104. Takut titik lalu tumpah.
Maknanya: Kerana takutkan rugi sedikit, lalu menderita kerugian banyak.

105. Talam dua muka.
Maknanya: Bermuka dua; mendua hati; munafik.

106. Tali di dalam bungkusan, digerek tikus apa gunanya.
Maknanya: Gadis dalam pingitan, telah melakukan perbuatan sumbang dengan diam-diam.

107. Tali jangan putus, kaitan jangan serkah.
Maknanya: Menyelesaikan sesuatu perkara (sengketa) hendaklah dengan seadil-adilnya, sehingga kedua-dua belah pihak berpuas hati.

108. Tali putus keluan putus.
Maknanya: Anak muda yang berbuat sekehendak hatinya, kerana orang yang menjaganya sudah tidak ada lagi.

109. Tali terentang tidak putus, sangkutan tergantung tidak rekah.
Maknanya: Pertalian keluarga kerana perhubungan ) yang tidak mencukupi menyebabkan berbuat kerja-kerja yang terhina.

112. Tambah air, tambah sagu.
Maknanya: Bertambah kerja bertambah pula upahnya.

113. Tampak duri takkan mengait.
Maknanya: Mengetahui bahawa seseorang itu tidak dapat berbuat apa-apa kerana bodoh atau penakut.

114. Tampak ijuk tak bersagar, lurah tak berbatu.
Maknanya: Seseorang yang diperlakukan dengan sekehendak hati, kerana tidak ada kaum kerabatnya yang disegani orang.

115. Tampak ranggas takkan meleting (ranggas - ranting kayu mati).
Maknanya: Mengetahui bahawa seseorang itu tidak dapat berbuat apa-apa kerana bodoh atau penakut.

116. Tampan sudah, langgam terbawa.
Maknanya: Sudah tidak ada cacat celanya; segala-galanya baik.

117. Tanah lembab (lembah) kandungan air, kayu bengkok titian kera.
Maknanya: Tiap-tiap suatu sebab itu akan diikuti oleh sebab yang lain.

118. Tanam cempedak, tumbuh nangka.
Maknanya: Yang diperoleh lebih daripada yang dikehendaki.

119. Tanam lalang tak akan tumbuh padi.
Maknanya: Kejahatan yang diperbuat, kejahatan pula balasnya.

120. Tanam padi tumbuh lalang, ayam ditambat disambar elang.
Maknanya: Nasib yang malang.

121. Tanam tiada berbenih, tumbuh tiada bermata.
Maknanya: Anak yang dilahirkan di luar nikah.

122. Tanduk di kepala tak dapat digelengkan.
Maknanya: Tidak dapat menghindarkan diri daripada tugas kewajipan (pekerjaan) yang sudah ditentukan.

123. Tangan bagai lipas kudung.
Maknanya: Gerak tangan yang cepat.

124. Tangan kanan jangan percaya tangan kiri; luka tangan kanan oleh tangan kiri.
Maknanya: Jangan terlalu percaya kepada sahabat, kerap kali sahabat pula yang mencelakakan kita.

125. Tangan mencencang (memetik, menetak), bahu memikul.
Maknanya: Yang bersalahlah yang menerima hukuman.

126. Tangan penat memerah, pasu mendapat santannya.
Maknanya: Orang lain yang bersusah payah, orang lain yang merasa nikmatnya.

127. Tangan yang celaka kerja jatuh.
Maknanya: Mendapat kerugian kerana perbuatan anggota keluarga yang tidak bertanggungjawab.

128. Tangguk kedap orang Kelang (kedap - rapat).
Maknanya: Terlalu kikir.

129. Tangguk lerak dengan bingkainya (lerak - rosak bercerai-berai).
Maknanya: Suami isteri yang kekal sampai tua.

130. Tangguk rapat, keruntung bobos.
Maknanya: Suami pandai mencari wang, isterinya pemboros.

131. Tarik muka dua belas.
Maknanya: Kecewa.

132. Tarik puntung padamlah bara.
Maknanya: Berbuat sesuka hati kerana sudah tidak ada bahaya lagi.

133. Taruh air di atas daun keladi.
Maknanya: Mempercayakan rahsia kepada orang yang bodoh atau pengecut.

134. Taruh beras dalam padi.
Maknanya: Rahsia hendaklah disimpan baik-baik.

135. Tatang di anak lidah.
Maknanya: Terlalu kasih akan anak isterinya.

136. Tebal kulit muka.
Maknanya: Orang yang tidak tahu malu.

137. Tebas buluh serumpun.
Maknanya: Merosakkan kaum kerabat kerana perbuatan yang tidak baik.

138. Tebu ditanam takkan peria yang tumbuh.
Maknanya: Berbuat baik, tentu kebaikan juga yang dibalas.

139. Tebu masuk di mulut gajah.
Maknanya: Binasa sama sekali (tak dapat ditolong lagi).

140. Tebu pada awak, peria pada teman.
Maknanya: Disukai oleh seorang, dibenci oleh yang lain.

141. Tebu seruas berulat pula.
Maknanya: Anak hanya seorang, buruk pula perangainya.

142. Tebu setuntung jadi separak (setuntung - sepotong kecil).
Maknanya: Anak gadis seorang, setelah kahwin beranak banyak pula.

143. Tebu setuntung masuk geraham gajah.
Maknanya: Pemberian yang sedikit kepada orang yang kaya tentu tiada terasa olehnya.

144. Tebu takkan pahit rasanya.
Maknanya: Orang yang sungguh-sungguh baik tidak akan berkelakuan jahat.

145. Tegak berpaling, duduk berkisar.
Maknanya: Janji yang tidak ditepati.

146. Tegak pada yang datar.
Maknanya: Berani kerana benar; sikap yang adil.

147. Tegak sama tinggi, duduk sama rendah.
Maknanya: Sama setaraf (tentang derajat (darjat) dan sebagainya).

148. Tegak sebagai alif.
Maknanya: Tegak lurus.

149. Tegak seroman-roman, duduk serupa-rupa (roman - rupa).
Maknanya: Kelihatannya seperti orang pandai, tetapi tidak senonoh kelakuannya.

150. Tegang berjela-jela, kendur berdenting-denting. Maknanya: Pemerintahan yang baik ialah di dalam keras ada lunaknya dan di dalam lunak ada kerasnya.

151. Tegang dinanti kendur, keras dinanti lunak.
Maknanya: Menyelesaikan sesuatu perselisihan, hendaklah dinantikan waktu kedua-dua belah pihak sudah reda kemarahannya.

152. Tegang tidak, kendur tidak.
Maknanya: Perhubungan yang tidak terikat dan memaksa.

153. Telaga di bawah gunung.
Maknanya: Perempuan yang membawa untung dan bahagia kepada suaminya.

154. Telaga kering hilanglah timba.
Maknanya: Kemakmuran habis orang-orang dagang pun pulanglah ke negeri masing-masing.

155. Telaga mencari timba.
Maknanya: Perempuan yang mencari lelaki.

156. Telah berasap hidungnya.
Maknanya: Sudah mendapat kesenangan setelah lama menderita.

157. Telah berbau bagai embacang.
Maknanya: Rahsia yang sudah diketahui orang; perkara yang sudah jelas.

158. Telah busuk maka dipeda (dipeda - diasinkan).
Maknanya: Tindakan yang sudah terlambat.

159. Telah dapat gading bertuah, terbuang tanduk kerbau mati.
Maknanya: Kerana sudah mendapat yang lebih baik, yang lama atau yang kurang baik dibuang.

160. Telah dijual maka dibeli.
Maknanya: Sebelum melakukan sesuatu pekerjaan, fikirkan dulu masak-masak buruk baiknya.

161. Telah habis maka dimakan.
Maknanya: Berhemat cermatlah dalam semua perkara.

162. Telah jadi indarus.
Maknanya: Kalah berjudi.

163. Telah jauh maka dipanggil.
Maknanya: Tindakan yang sudah terlambat.

164. Telah ke tengah makan api.
Maknanya: Perselisihan yang hebat.

165. Telah lulus maka diselam.
Maknanya: Setelah pekerjaan selesai baru teringat bagaimana yang baik untuk mengerjakannya.

166. Telah mati yang bergading.
Maknanya: Telah meninggal orang yang berkuasa.

167. Telah menggoncang girik.
Maknanya: Tua renta.

168. Telah menyelam lautan yang dalam-dalam.
Maknanya: Banyak pengalaman.

169. Telah meraba-raba tepi kain.
Maknanya: Orang yang sedang sakit payah.

170. Telah penuh sebagai bersukat.
Maknanya: Sudah habis kesabarannya.

171. Teleng bagi cupak hanyut.
Maknanya: Berjalan melonjak-lonjak kerana suka atau sombong.

172. Telentang sama menadah embun, tertiarap bersama memakan pasir.
Maknanya: Orang yang seia-sekata dalam pergaulan.

173. Telinga bagai telinga rawah.
Maknanya: Tidak mengendahkan nasihat atau tegur ajar orang.

174. Telinga rabit dipasangi subang.
Maknanya: Tidak pada tempat yang selayaknya.

175. Telinga rabit, pasang subang di kaki.
Maknanya: Sesuatu hal yang tidak patut dipatutkan, akhirnya jadi tertawaan orang ramai.

176. Telinga terbakar muka menyala.
Maknanya: Lekas marah kerana mendengar sindiran atau kecaman.

177. Telinga yang lembut, itulah yang kerap dipulas. Maknanya: Orang yang pemurah kerap kali menjadi tempat tumpuan orang meminjam; orang yang penurut selalu menjadi kuda-kuda orang yang kuat dan berkuasa.

178. Teluknya dalam, rantaunya sakti.
Maknanya: Tidak mudah dialahkan.

179. Telunjuk lurus, kelingking berkait.
Maknanya: Kelihatannya baik, tetapi di dalam hatinya jahat.

180. Telunjuk mencocok (merosok, menikam) mata. Maknanya: Dikhianati oleh orang kepercayaan sendiri.

181. Telur di hujung tanduk.
Maknanya: Dalam keadaan bahaya; serba sulit.

182. Telur hari ini, lebih baik daripada anak ayam besok.
Maknanya: Pendapatan hari ini lebih baik daripada pendapatan besok.

183. Telur mengatakan lepang tak pandai duduk.
Maknanya: Tidak sedar akan kekurangan diri sendiri.

184. Telur sesangkak, pecah satu pecah semua.
Maknanya: Bersatu hati.

185. Tembaga menunjukkan senam, besi menunjukkan karat, keris menunjukkan pamur, manikam menunjukkan cahaya.
Maknanya: Baik orang mahupun barang mempunyai tanda-tanda atau sifat-sifatnya yang menunjukkan baik atau buruknya.

186. Tembak yang beralamat, tujuan yang bermaksud. Maknanya: Segala sesuatu yang diucapkan atau dikerjakan, ada tujuan dan maksudnya.

187. Tempang gajah berjalan, dek sepuntung duri di tapak kakinya.
Maknanya: Bencana kecil yang didiamkan dapat menyebabkan kesusahan yang besar.

188. Tempat makan jangan diberaki.
Maknanya: Jangan berbuat angkara di tempat mencari makan atau di tempat menumpang.

189. Tempayan tertiarap di air.
Maknanya: Orang yang tak dapat diberi nasihat.

190. Tempayan yang penuh itu tidak berkocak airnya. Maknanya: Orang yang berilmu tidak suka bermegah-megahkan dirinya.

191. Tengah makan putus suap.
Maknanya: Baru hendak merasa senang, tiba-tiba datang pula kesusahan lain.

192. Tengok jenguk pandang-pandang, jangan sampai landak ditendang!
Maknanya: Jangan mudah menghina atau merendahkan orang kecil kerana ada waktunya ia akan melawan atau melebihi kita.

193. Tentang lubuk lepas tuba, tentang ikan akan mati. Maknanya: Kemahuan atau pertanyaan hendaklah tepat pada waktu dan tempatnya.

194. Tentang mata dengan mata.
Maknanya: Berhadap-hadapan.

195. Tenung-tenung Pak Belalang.
Maknanya: Asal menerka atau meramalkan saja.

196. Teperlus maka hendak menutup lubang.
Maknanya: Sesudah mendapat kesusahan baru hendak beringat-ingat.

197. Tepuk berbalas, alang berjawab.
Maknanya: Jahat dibalas dengan jahat, baik dibalas dengan baik.

198. Tepuk dada tanya selera.
Maknanya: Sesuatu pekerjaan yang akan kita lakukan hendaklah difikirkan baik-baik menurut keyakinan kita sendiri.

199. Tepuk nyamuk menjadi daki.
Maknanya: Tak akan mendapat nama baik kalau melawan orang yang lemah.

200. Tepuk sebelah tangan tidak akan berbunyi.
Maknanya: Cinta kasih yang tidak berbalas.

226. Terdorong kaki badan merasa, terdorong lidah emas padahnya.
Maknanya: Berbuat sesuatu pekerjaan hendaklah hati-hati; janji wajib ditepati.

227. Terendam sama basah, terampai sama kering.
Maknanya: Sangat karib.

228. Terentak ruas ke buku.
Maknanya: Hilang akal, tidak ada daya upaya lagi.

229. Tergerenyeng-gerenyeng bagai anjing disua antan. Maknanya: Menepi-nepi kerana hendak lari, sebab ketakutan.

230. Tergeser kena miangnya, terlanggar kena rabasnya.
Maknanya: Orang yang berkuasa dan zalim, tidak dapat orang kecil bersalah sedikit kepadanya.

231. Tergigit lidah.
Maknanya: Tidak tahu malu; tidak mengendahkan celaan orang.

232. Tergising-gising seperti anak tiada diakui.
Maknanya: Orang yang sangat manja kepada majikannya.

233. Tergolek di nan datar.
Maknanya: Mendapat bahaya yang tidak pada tempatnya.

234. Terhengit-hengit bagai rumput di tengah jalan, mati segan hidup tak mahu.
Maknanya: Kehidupan yang melarat dan miskin; telah lama sakit. terhengit-hengit = merana.

235. Terikat kaki tangan.
Maknanya: Sudah tidak berkuasa lagi.

236. Terimbau pada orang yang akan datang, tersuruh pada orang yang akan pergi.
Maknanya: Menyuruh seseorang mengerjakan pekerjaan yang disukainya.

237. Terimpit (terhimpit) hendak di atas, terkurung hendak di luar.
Maknanya: Tidak mahu bertanggungjawab terhadap kesalahan yang diperbuatnya; mahu melepaskan diri daripada kerugian.

238. Terjatuh dihimpit janjang.
Maknanya: Berturut-turut mendapat kesusahan.

239. Terjerit-jerit bagai babi kena sembelih.
Maknanya: Menjerit ketakutan.

240. Terjerit-jerit seperti kucing biang.
Maknanya: Perempuan yang bercakap-cakap terlalu keras.

241. Terjual terbeli.
Maknanya: Apa-apa yang hendak disuruhkan kepada orang lain, hendaknya dapat pula dilakukan sendiri.

242. Terkalang di mata, terasa di hati.
Maknanya: Ada sesuatu yang akan dikemukakan; sesuatu yang terasa dalam hati.

243. Terkatung-katung macam biduk patah kemudi. Maknanya: Hidup melarat di negeri orang.

244. Terkejar-kejar bagai kucing jatuh anak.
Maknanya: Tergopoh-gopoh dengan tidak keruan.

245. Terkena buku buluh.
Maknanya: Kerana terlalu memilih-milih, akhirnya mendapat sesuatu yang buruk.

246. Terkena pada ikan bersorak, terkena pada batang, masam.
Maknanya: Ketika untung bersuka-ria, waktu rugi marah-marah.

247. Terkesut-kesut bagai anak tidak diakui (terkesut-kesut - susah dan ketakutan).
Maknanya: Kemalu-maluan.

248. Terkilap-kilap bagai katak disemburi.
Maknaknya: Orang yang diam saja dalam sesuatu perbincangan.

249. Terkilat ikan dalam air, (aku) sudah tahu jantan betina.
Maknanya: Sangat pandai dan awas dalam menangkap perkataan orang.

250. Terlalu (terlampau) cepat jadi lambat.
Maknanya: Pekerjaan yang tergesa-gesa sering kali tidak selamat.

251. Terlampau duka terurah buntil, terlampau suka terurah rahsia.
Maknanya: Hendaklah bersikap sederhana dan hati-hati dalam segala hal.

252. Terlampau dikadang, mentah (kadang [mengadang] mengeringkan air nasi).
Maknanya: Kerana terlalu diperbagus, akhirnya menjadi buruk.

253. Terlampau lurus, kurus; terlampau cerdik terkedik (kedik - lentuk ke belakang).
Maknanya: Hendaklah pandai membawa diri dalam pergaulan.

254. Terlampau panggang jadi hangus.
Maknanya: Kerana terlalu hendak meninggikan diri akhirnya mendapat malu.

255. Terlangsung perahu boleh balik, terlangsung cakap tak boleh balik.
Maknanya: Sebelum mengeluarkan perkataan hendaklah difikirkan lebih dulu, sebab kalau sudah terlanjur tak dapat ditarik kembali.

256. Terlayang-layang bagai bulu sehelai.
Maknanya: Hidup melarat tanpa tempat perlindungan.

257. Terlepas dari mulut buaya, masuk ke mulut harimau.
Maknanya: Terhindar daripada suatu kemalangan, masuk ke dalam kemalangan yang lebih besar lagi; lepas daripada suatu ketakutan, datang ketakutan yang lain pula.

258. Terlepas daripada babi gemuk, terpeluk anjing kurap.
Maknanya: Perempuan yang bernasib malang, bercerai daripada suami hartawan yang hina dan kahwin dengan seorang hamba yang miskin.

259. Terlepas daripada rahang harimau, termasuk ke dalam rahang buaya.
Maknanya: Perempuan yang bernasib malang, bercerai daripada suami hartawan yang hina dan kahwin dengan seorang hamba yang miskin.

260. Terlindung oleh sanggul.
Maknanya: Suami yang selalu menurut kata isterinya.

261. Terloncat-loncat bagai ulat pinang.
Maknanya: Sangat gelisah.

262. Termakan (di)cirit berendang (cirit - ampas).
Maknanya: Di bawah kuasa isteri.

263. Termakan di sadah.
Maknanya: Sangat kesal hati kerana tertipu.

264. Termasuk ke dalam belukar onak.
Maknanya: Terlibat dalam kesukaran dan tidak dapat melepaskan diri.

265. Ternak bergembala, parak berpagar.
Maknanya: Harta milik harus dijaga, lebih-lebih lagi anak gadis.

266. Ternanti-nanti bagai berlakikan raja.
Maknanya: Berhajat kepada orang yang tidak berkehendak kepadanya.

267. Terpasang jerat halus.
Maknanya: Terkena tipu muslihat.

268. Terpaut bertali, tertambang berlantak.
Maknanya: Terikat oleh adat.

269. Terpecah peluh di muka.
Maknanya: Sangat malu.

270. Terpegang di abu hangat.
Maknanya: Kecewa dalam suatu cita-cita atau pekerjaan; mencampuri sesuatu yang menyusahkan saja.

271. Terpelanting memilihi, terserak mengampungkan. Maknanya: Kewajiban ketualah memelihara hak milik anak buahnya dan mengumpulkan mereka yang bercerai-berai.

272. Terpijak bara hangat.
Maknanya: Sangat gelisah.

273. Terpijak benang arang, hitam tapak.
Maknanya: Berbuat jahat, jahat balasannya.

274. Terpijak di tanah kapur, putih tapak; terpijak di tanah arang, hitam tapak.
Maknanya: Perbuatan baik, baiklah akibatnya; perbuatan jahat, jahatlah akibatnya.

275. Tersabung akan induk ayam (akan itik).
Maknanya: Tidak tepat dengan dugaan semula; kecewa.

276. Tersaukkan ikan, suka; tersaukkan batang, masam.
Maknanya: Ketika untung bersuka-ria, waktu rugi marah-marah.

277. Terseberang pada air besar (terseberang - dapat menyeberang).
Maknanya: Terselamat daripada bahaya besar.

278. Tersendeng-sendeng bagai sepat di bawah mengkuang (tersendeng - tersenget-senget).
Maknanya: Orang kecil yang takut dan malu hendak mendekati orang besar dan mulia.

279. Tersenget-senget bagai katung di bawah reba (katung - sebangsa penyu; reba - ranting daripada dahan kering yang bertompok-tompok bekas ditebas).
Maknanya: Orang kecil yang takut dan malu hendak mendekati orang besar dan mulia.

280. Tersesak (terdesak) padang ke rimba (ke tebing). Maknanya: Habis akal bicara sehingga tidak ada daya upaya lagi.

281. Tersinggung lebih bak kena.
Maknanya: Lekas merasa hati.

282. Tertanam di biji hampa.
Maknanya: Usaha yang sia-sia.

283. Tertangguk pada ikan dikeruntungkan, tertangguk pada ular dikeruntungkan juga (keruntung - keranjang untuk menyimpan ikan).
Maknanya: Buruk atau baik diterima saja setelah dimuafakati beramai-ramai.

284. Tertangkap di ikan kalang (Ikan kalang - keli atau ikan lele).
Maknanya: Berlawan atau bersaingan dengan orang yang lebih berani (pandai, kaya dan sebagainya).

285. Tertarung kaki boleh diinai, tertarung hati susah ubatnya.
Maknanya: Hati yang tersinggung kerana perkataan yang tajam susah mengubatinya.

286. Tertawa dalam perkabungan.
Maknanya: Ahli waris yang bersenang hati dalam masa berkabung kerana akan mendapat harta pusaka.

287. Tertelentang berisi air, tertiarap berisi tanah.
Maknanya: Terlalu miskin, tidak ada daya upaya.

288. Tertimbun dikais, terbenam diselam.
Maknanya: Menolong seseorang dalam kesusahan; memeriksa sesuatu dengan teliti.

289. Tertukik jejak mendaki, tersendorong jejak menurun.
Maknanya: Kaum kerabat yang telah jauh tidaklah berapa kuat pada tuntutan hak waris.

290. Tertumbuk biduk dikelokkan, tertumbuk kata difikiri.
Maknanya: Kalau bertemu jalan buntu atau kesukaran dalam sesuatu perundingan, hendaklah berusaha dengan saksama untuk mengatasinya.

291. Tertumpang di biduk hilir.
Maknanya: Pekerjaan atau rundingan yang lekas selesai.

292. Tertumpang di biduk tiris.
Maknanya: Ikut serta dalam usaha yang merugikan atau ikut jalan yang sesat.

293. Tertungging bagai kodok dalam lubang. Maknanya: Orang miskin yang jatuh dalam kesusahan.

294. Tertungkup sama termakan tanah, tertelentang sama terminum air.
Maknanya: Orang yang seia-sekata dalam pergaulan.

295. Terung buah bergantung, lobak buah berlindung. Maknanya: Ada orang yang menampakkan kekayaannya dan ada pula orang yang menyembunyikannya.

296. Tidak akan licin katak puru, jika senantiasa berhujan sekalipun.
Maknanya: Orang yang memang hodoh, betapa pun diberi perhiasan, namun tiada juga akan menjadi elok.

297. Tiada akan rintang kerbau oleh tanduknya.
Maknanya: Tidak akan terganggu seseorang yang cekap itu melakukan pekerjaannya.

298. Tiada beban dicari (mencari) beban.
Maknanya: Mendapat susah kerana mencampuri urusan orang lain.

299. Tiada berbau telunjuk saya.
Maknanya: Cerita atau perkhabaran yang tidak dapat dipercayai.

300. Tiada berbulu lagi.
Maknanya: Tiada punya apa-apa lagi.

301. Tiada berorang di air.
Maknanya: Anak perempuan yang belum bersuami tetapi sudah rosak.

302. Tiada berorang di rumah.
Maknanya: Anak perempuan yang belum bersuami tetapi sudah rosak.

303. Tiada biduk karam sebelah.
Maknanya: Apabila seseorang mendapat kecelakaan, tentu kaum keluarganya akan ikut menolong.

304. Tiada buruk yang tak elok.
Maknanya: Tidak ada perselisihan yang tak dapat diselesaikan.

305. Tiada dapat dua keris di dalam satu sarung.
Maknanya: Tiada mungkin seorang perempuan bersuami sampai dua orang dalam satu waktu.

306. Tiada dibawa orang sehilir semudik.
Maknanya: Tersisih daripada pergaulan.

307. Tiada elok yang tak buruk.
Maknanya: Janganlah bebas menceritakan rahsia diri sendiri kepada orang, kerana selama baik mesti akan datang waktu bermusuhan.

308. Tiada hilang bisa ular dek menyusur akar.
Maknanya: Tiada hilang martabat seorang yang mulia kerana merendahkan diri.

309. Tiada lukah yang kenyang oleh air.
Maknanya: Tabiat manusia tidak pernah puas dengan nikmat yang diperolehnya.

310. Tiada membesarkan air.
Maknanya: Tidak dapat menolong famili yang susah kerana diri sendiri tidak kecukupan.

311. Tiada patah yang tak tempang.
Maknanya: Meskipun telah berdamai tetapi masih belum baik juga pada hatinya.

312. Tiada raja menolak sembah.
Maknanya: Tidak ada orang yang tak suka dihormati.

313. Tiada rotan, akar pun berguna (jadi).
Maknanya: Kalau tiada yang baik, maka yang kurang baik pun boleh juga.

314. Tiada sakit makan ubat.
Maknanya: Menyusahkan diri sendiri.

315. Tiada tahu antah terkunyah.
Maknanya: Tiada merasa ada melakukan sesuatu perbuatan yang kurang patut.

316. Tiada tahu menari, dikatakan lantai jungkang-jungkit.
Maknanya: Diri sendiri yang kurang pandai, orang lain yang disalahkan.

317. Tiada takut akan antah.
Maknanya: Tidak takut kepada siapa jua pun.

318. Tiada telap oleh asai (asai - binatang kecil yang memakan kayu).
Maknanya: Sihat dan kuat meskipun usianya telah lanjut.

319. Tiada terbawa sekam segantang.
Maknanya: Sangat lemah; tidak berdaya.

320. Tiada terbuangkan tahi mata dengan empu kaki. Maknanya: Aib sanak saudara kita tentu kita ikut memikulnya, takkan dapat dipikul oleh orang lain.

321. Tiada terempang peluru oleh lalang.
Maknanya: Kehendak orang yang berkuasa tidak tertahankan oleh orang yang lemah.

322. Tiada terjilat oleh anjing.
Maknanya: Perbuatan yang sangat tercela.

323. Tiada terkajang batu di pulau.
Maknanya: Tiada terlayan kehendak orang ramai.

324. Tiada terlerai kerbau berlaga dengan janjang.
Maknanya: Tidak dapat menceraikan orang yang sedang berkasih sayang.

325. Tiada tertikam tuah oleh berani.
Maknanya: Orang yang bertuah tiada dapat dialahkan dengan keberanian.

351. Tidak mudah menggelamai, kurang haru cirit kambingan, terlampau haru berlantingan.
Maknanya: Tidak mudah melakukan suatu pekerjaan, kalau tidak hati-hati tentu tidak sempurna.

352. Tidak resan kunyit, resan serai (resan - rasa dengan lidah).
Maknanya: Tidak ada perhubungan keluarga walaupun dulunya kelihatan sebagai satu keluarga.

353. Tidak sama air hujan dengan air telaga.
Maknanya: Orang bangsawan dengan orang biasa tidak sama derajatnya (darjatnya).

354. Tidak tahu dibasabasi.
Maknanya: Tidak tahu adat.

355. Tidak tahu dikeluani orang.
Maknanya: Orang yang tidak insaf dirinya telah diperbodohi orang.

356. Tidak tentu kalang tumpuan, tidak tentu kalang batang.
Maknanya: Orang yang sedang marah, tidak membezakan orang, melainkan semua dimarahinya.

357. Tidak tentu kepala ekor.
Maknanya: Terlalu tambun.

358. Tidak tentu titik komanya.
Maknanya: Perkataan yang tidak tentu hujung pangkalnya.

359. Tidak terindang dedak basah.
Maknanya: Perselisihan atau perkara yang sangat sukar menyelesaikannya.

360. Tidak terindang dedak, berbiak lagi (berbiak - basah).
Maknanya: Tidak berdaya lagi, sudah lemah benar.

361. Tidak terkayuhkan lagi biduk hilir.
Maknanya: Tidak berdaya lagi, sudah lemah benar.

362. Tidak umpat yang membunuh, tidak puji yang mengenyang.
Maknanya: Apa yang difikirkan baik terus kerjakan; jangan dihiraukan umpat dan puji orang.

363. Tidak usak kerbau oleh penyembelihan (usak - kurang; penyembelihan - daging upah).
Maknanya: Tidak akan miskin orang hartawan yang berderma.

364. Tidur di kasur.
Maknanya: Mendapat kesenangan; beristeri orang kaya.

365. Tidur diperkalang, berjalan dipertongkat.
Maknanya: Ilmu yang tidak lupa diamalkan siang dan malam.

366. Tidur tak lelap, makan tak kenyang.
Maknanya: Orang yang bersusah hati (gelisah), kerana sangat banyak yang difikirkannya.

367. Tiga sudah berdiri habis.
Maknanya: Sesuatu perbuatan itu memadailah dengan tiga perbandingan iaitu: ilmu, akal, dan mahir.

368. Timbangan berat sebelah.
Maknanya: Tidak adil.

369. Timur beralih ke sebelah barat.
Maknanya: Lelaki menurut perintah perempuan.

370. Tinggal di tabung dituntungkan, tinggal di aweh dikiraikan (tuntung - tunggang).
Maknanya: Telah mengajarkan semua ilmu yang ada dalam dadanya.

371. Tinggal gigi dengan lidah saja.
Maknanya: Telah habis hartanya kerana rugi dalam perniagaan ataupun kerana kecurian.

372. Tinggal jangat pemalut tulang (jangat - kulit luar).
Maknanya: Kurus kering.

373. Tinggal kain sehelai sepinggang.
Maknanya: Telah habis hartanya kerana rugi dalam perniagaan ataupun kerana kecurian.

374. Tinggal kelopak salak.
Maknanya: Telah habis hartanya kerana rugi dalam perniagaan ataupun kerana kecurian.

375. Tinggal kulit pemalut tulang.
Maknanya: Kurus kering.

376. Tinggal tulang dengan kulit.
Maknanya: Kurus kering.

377. Tinggi banir tempat berlindung.
Maknanya: Tabiat yang aneh atau keganjilan seseorang itu ada faedahnya.

378. Tinggi dianjung, besar dilambuk (dilambuk - digembur).
Maknanya: Orang besar atau mulia kedudukannya kerana dibesarkan dan dimuliakan oleh pengikut-pengikutnya.

379. Tinggi disigai, besar ditebang.
Maknanya: Menyesuaikan diri dengan keadaan.

380. Tinggi disusupi, rendah dilangkahi.
Maknanya: Diselidiki dan diperiksa dengan saksama sehingga bertemu.

381. Tinggi duduk daripada cangkung.
Maknanya: Besar belanja daripada hasil pencarian.

382. Tinggi duduk daripada tegak.
Maknanya: Sesuatu yang tiada menurut aturan.

383. Tinggi gelepur, rendah laga (gelepur - melompat menyerang kelepur).
Maknanya: Maknanya: Banyak cakap, tetapi tidak ada buktinya; sombong.

384. Tinggi kerana ada yang rendah.
Maknanya: Tiap-tiap suatu mesti ada yang berlawanan untuk dapat dibezakan.

385. Tinggi kayu ara dilangkahi, rendah bilang-bilang diseluduki.
Maknanya: Melakukan atau mengerjakan sesuatu hendaklah menurut keadaannya yang wajar, meskipun kadang-kadang ganjil pada perasaan.

386. Tinggi kelepur, rendah tikam.
Maknanya: Banyak cakap, tetapi tidak ada buktinya; sombong.

387. Tinggi terbawa oleh ruasnya.
Maknanya: Orang yang tubuhnya saja besar, tetapi masih bodoh.

388. Tinggilah pohon kenduduk di tengah padang.
Maknanya: Dalam kalangan orang-orang bodoh, orang yang berpengetahuan sedikit akan mengakui dirinya pandai daripada yang lain.

389. Tingkalak (bubu) menghadap mudik, lukah menghadap hilir.
Maknanya: Memang sudah begitu adatnya sejak dulu.

390. Tipu Aceh, gurindam Barus.
Maknanya: Tipu muslihat untuk mencapai kemenangan.

391. Titah lalu, sembah berlaku.
Maknanya: Jika kehendak orang kita turut, tak dapat tidak kehendak kita pun akan diturut juga.

392. Titian air, polong asap.
Maknanya: Orang pengantara yang menolong mencarikan keuntungan dan sebagainya.

393. Titian biasa lapuk, janji biasa mungkir.
Maknanya: Jangan percaya benar kepada janji, kerana janji biasa dimungkiri.

394. Titik ditampung, meresap dipalit.
Maknanya: Pemberian orang atau penghasilan biar betapa sedikit sekalipun akan diterima juga.

395. Tohok raja tiada dapat dielak(kan).
Maknanya: Kehendak orang yang berkuasa sukar menolaknya.

396. Tohok tunggang ke baruh (ke bawah).
Maknanya: Orang yang berkuasa mudah mencelakakan orang yang di bawah perintahnya.

397. Tohor-tohor sealahan.
Maknanya: Tiap-tiap kerja atau rundingan hendaklah diselesaikan satu-satu dulu, sebelum pindah mengerjakan atau merundingkan yang lain.

398. Tolak tangga berayun kaki, peluk tubuh mengajar diri.
Maknanya: Membuang kehidupan yang sudah senang.

399. Tong kosong berbunyi nyaring.
Maknanya: Orang bodoh yang banyak bual-bualnya.

400. Tonggak dalam air boleh diraba, tetapi air di dalam tonggak tidak teraba.
Maknanya: Perkataan dapat didengar dan diketahui, tetapi isi hati tiada siapa yang dapat mengetahuinya.

401. Tongkat membawa rebah.
Maknanya: Orang yang kita percayai berkhianat kepada kita.

402. Tua-tua keladi, makin tua makin jadi.
Maknanya: Makin tua makin banyak pengalaman; orang tua yang kemuda-mudaan.

403. Tua-tua kelapa, makin tua berminyak.
Maknanya: Meskipun tua, tetapi baik (lebih enak dan sebagainya).

404. Tua-tua penyakit, muda ubat; sesudah tersepit baru tahu akan sifat.
Maknanya: Sesudah menderita kecelakaan, baru berikhtiar atau berunding hendak melepaskan diri daripada kecelakaan itu.

405. Tua-tua telur ayam.
Maknanya: Hanya tua sedikit saja (biasa dipakai untuk merendahkan diri dalam percakapan).

406. Tua-tua terung asam, makin tua selera makin tajam.
Maknanya: Orang tua yang kemuda-mudaan.

407. Tua-tua tupai tak tidur atas tanah.
Maknanya: Orang tua yang senantiasa riang gembira hidupnya.

408. Tuah anjing, celaka kuda.
Maknanya: Bahagia pada yang satu, celaka pada yang lain.

409. Tuah kerbau gemuk, tuah lombong berisi, tuah manusia semuafakat.
Maknanya: Keunggulan kerbau kerana gemuknya, keunggulan lombong kerana isinya, keunggulan manusia kerana muafakatnya.

410. Tuah melambung tinggi, celaka menimpa badan. Maknanya: Mendapat kemalangan silih berganti.

411. Tuah sebesar bukit, celaka sebesar gunung.
Maknanya: Mendapat kemalangan silih berganti.

412. Tuah yang disembah, junjung yang dipanjat. Maknanya: Pemimpin atau ketua yang dikut perintahnya.

413. Tuak terbeli, tunjang hilang.
Maknanya: Nasib yang malang, waktu maksud yang kedua diperoleh, barang yang sudah di tangan pula hilang.

414. Tuan belum berhawadaba lagi saya sudah tahu. (hawadaba - aliran udara, bau yang dibawa udara).
Maknanya: Lebih dulu mengetahui maksud seseorang.

415. Tuba habis ( binasa), ikan tak dapat.
Maknanya: Pekerjaan yang tidak mendatangkan faedah.

416. Tujuh kali pindah jadi papa.
Maknanya: Pekerjaan yang tiada tetap akan mendatangkan kerugian.

417. Tukang tidak membuang kayu.
Maknanya: Orang yang cerdik selalu berhemat dalam segala perkara.

418. Tumbuh di tanah yang gembur.
Maknanya: Anak gadis daripada keluarga yang mewah-mewah.

419. Tumbuh pada alur sudah diturut; tumbuh pada jalan sudah ditempuh (alur - maksudnya aturan; ditempuh - dijalani).
Maknanya: Segala kewajipan menurut adat sudah dikerjakan, sehingga tidak ada yang ketinggalan lagi.

420. Tunggang hilang berani mati.
Maknanya: Tiada gentar menjalankan kewajipan, terutama untuk membela bangsa dan negara.

421. Tunggang hilang, tak hilang.
Maknanya: Siapa yang tetap hati (berani mati dan sebagainya), akan mencapai maksudnya.

422. Tunggul itu kalau dipakaikan, elok juga.
Maknanya: Perempuan yang hodoh kalau dihiasi tentu akan cantik juga kelihatannya.

423. Tunggul kayu kalau ditarah pelicin, diikut juga, jangankan manusia.
Maknanya: Pengajaran yang baik lambat-laun dapat juga memperbaiki orang.

424. Tunggul kayu kalau ditarah pelicin; elok juga.
Maknanya: Perempuan yang hodoh kalau dihiasi tentu akan cantik juga kelihatannya.

425. Tunggul terbakar di tengah huma.
Maknanya: Rupa yang hitam.

426. Turun ijuk turun pepatil (pepatih [patil] - rimbas [beliung] kecil).
Maknanya: Barang yang dibeli hendaklah dibayar.

427. Turut hati yang geram, hilang takut tinggal berani. Maknanya: Kerana marah hilang takut.

428. Turutkan rasa binasa, turutkan hati mati.
Maknanya: Orang yang menurutkan kemahuan hawa nafsunya, akhirnya akan binasa.

429. Tutup lubang, gali lubang.
Maknanya: Berhutang untuk membayar hutang.

430. Tutup lutut, terbuka pusat; lepas kaki, leher terjerat.
Maknanya: Kesalahan yang terlalu banyak sudah tak dapat disembunyikan lagi, lambat-laun akan ketahuan juga.



Viewing all articles
Browse latest Browse all 96